PENAMAS.ID, CIANJUR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pendataan rumah rusak warga pada tahap kedua, untuk penambahan dan perbaikan data akan ditutup pada Senin (12/12/2022).
Savera, Kasubdit Keduputian Rehabilitasi Konstruksi BNPB menjelaskan, hingga hari ini pihaknya telah berhasil menghimpun 25 ribu lebih data rumah rusak warga yang akan mendapatkan bantuan tahap dua.
“Dalam hal ini kita menghimpun, mendata rumah-rumah terdampak bencana, dengan menggunakan aplikasi Inaris. Kita sejak Sabtu (26/11/2022) melakukan bintek di sini, hari minggu (27/11/2022) tim yang merupakan gabungan dari mahasiswa beberapa universitas, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) langsung turun ke lapangan,” ujarnya kepada Penamas.id
Ia melanjutkan, timnya sudah melakukan pendataan selama kurang lebih 8 hari, dan sejak 2 hari kemarin pihaknya telah melakukan close data di tahap satu dan dua.
“Secara pararel tahap satu sudah terealisasi, namun dana masih blm bisa digunakan. Nanti ada tim teknis dari Dinas Kawasan Perumahan dan Pemukiman beserta BPBD akan memastikan kembali apakah itu sesuai tingkat kerusakannya atau tidak, sehingga jika sudah pasti maka akan ada surat rekomendasi pencairan 40%,” jelasnya.
Untuk rusak berat, ungkap Savera, ada dua pilhan dalam penggunaan dana bantuan untuk pembangunannya, yaitu menggunakan vendor atau tidak.
“Kita juga nanti akan memastikan, melalui tim asesmen teknis untuk survei yaitu dari pihak pemda, sehingga jika ada data yang tidak sesuai, maka akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” tuturnya.
Adapun yang akan bertanggung jawab untuk penambahan data yang sebelumnya tidak tercover, sambung Savera, yakni pihak desa yang mengajukan data baru atau perbaikan data.
“Jadi nanti ada tanda tangan dari pihak desa, keterangan bahwa data sudah disampaikan semua, tidak ada data tambahan untuk tahap berikutnya,” pungkasnya. (ayy)