PENAMAS.ID, NATUNA – Perkembangan bencana tanah longsor di Natuna, total korban jiwa 46 orang, hilang 9 orang dan mengungsi 2.240 jiwa. Data terakhir hari Minggu, (12/02/2023) kemarin dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB).
Berdasarkan siaran elektronik BNPB, kerja keras Tim Satgas gabungan sudah membuahkan hasil. Penemuan 46 korban jiwa itu, meliputi 24 jenazah laki laki dan 22 lainnya perempuan.
“Pada hari ini, tim satgas gabungan juga berhasil menemukan 10 jenazah di Kampung Genting, Desa Pangkalan. Dari penemuan itu, maka jumlah warga yang masih dinyatakan hilang tinggal 9 orang,” ungkap Abdul Muhari, Kepala Pusdatinkom BNPB melalui rilisnya.
Perkembangan progres penemuan sejumlah korban tersebut juga didukung dengan bertambahnya alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jumlahnya sebanyak 7 unit, termasuk tambahan personel dari TNI dan Polri.
Di samping itu, cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi.
Menurut BNPB, total pengungsi 2.240 Jiwa itu, terbagi di enam lokasi. Diantaranya, 436 jiwa di PLBN, 605 jiwa di Desa Payak, 136 di Desa Batu Berlian, 238 jiwa di SMA N 1 Serasan, 432 jiwa di Pelimpak dan 393 jiwa di Airnusa.
“Seluruh pengungsi itu merupakan warga terdampak maupun yang meninggalkan rumah sementara demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor susulan, sebagaimana yang telah direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui informasi prakiraan cuaca dan hasil analisa lapangan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” ungkapnya. (rzy/rls)