PENAMAS.ID, PUNCAK– Satgas TNI 300 Siliwangi raih penghargaan adat atas jasanya menjaga masyarakat Puncak, Papua. Utamanya jasa dalam memberantas Kelompok Separatis Teroris (KST). Pengakuan itu diberikan langsung oleh Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak, Abeum Kogoya kepada Komandan Satgas (Dansatgas) TNI 300 Siliwangi, Letkol Infanteri Afri Swandi Ritonga, Selasa, (30/1/2024) kemarin.
Gelar Kogoya yang diberikan ke Dansatgas, memiliki makna orang berani, tangguh dan berwibawa. Hal itu diterangkan Dansatgas Mobile Raider 300 Brajawijaya Kodam III Siliwangi, Letkol Infanteri Afri Swandi Ritonga melalui siaran persnya, Rabu, (31/1/2024).
Penyematan gelar Kogoya dilaksanakan melalui acara bakar batu. Tradisi Suku Dani itu digelar di Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
Acara bakar batu merupakan tradisi adat sakral masyarakat Suku Dani untuk menyambut tamu-tamu kehormatan dan merayakan peristiwa-peristiwa penting.
Dalam acara tersebut, Satgas TNI 300 Siliwangi turut berpartisipasi dalam proses memasak dan menyantap makanan khas Puncak. Terdiri dari daging ayam, ubi, dan sayuran yang dimasak di dalam lubang tanah dengan batu-batu panas.
Dalam sambutannya, Kepala Suku Besar Suku Dani, Abellum Kogoya, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Satgas TNI 300 Siliwangi yang telah membantu masyarakat Papua dalam berbagai hal.
Diantaranya, lanjut Abellum seperti memberantas kelompok separatis teroris (KST), membangun infrastruktur, memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan sosial, serta menjalin hubungan yang harmonis dan bersahabat dengan masyarakat adat.
“Dengan diberikannya gelar Kogoya, Komandan Satgas TNI 300 Siliwangi menjadi bagian dari keluarga besar Suku Dani,” kata Abellum.
Sementara itu, Ritonga selaku Dansatgas menyampaikan rasa bangga dan terharu atas pemberian gelar Kogoya dari Kepala Suku Besar Suku Dani.
“Gelar tersebut merupakan suatu kehormatan yang tidak ternilai dan menjadi motivasi bagi Satgas TNI 300 Siliwangi untuk terus berjuang dan berbakti kepada bangsa dan negara, khususnya di tanah Papua” terang Ritonga.
“Beliau juga berjanji untuk terus menjaga dan menghormati adat dan budaya masyarakat Papua, serta mempererat kerjasama dan sinergitas antara TNI, Polri, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan Papua yang damai, sejahtera, dan maju,” sambung Ritonga.
Acara bakar batu dan penyerahan gelar Kogoya berlangsung dengan penuh keakraban dan kegembiraan.
Selain makan bersama, acara tersebut juga diisi dengan pertunjukan tari-tarian dan nyanyian adat dari masyarakat Suku Dani, serta pemberian cendera mata dan kenang-kenangan dari Satgas Mobile Raider 300 Siliwangi kepada Kepala Suku Besar Suku Dani dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Acara tersebut menjadi fakta bahwa TNI dan masyarakat Papua memiliki hubungan yang harmonis dan saling menghargai. (Redaksi/Rls/penamas)