PENAMAS.ID, CIANJUR – Hingga saat ini, bantuan stimulan untuk rumah rusak terdampak gempa bagi warga Kecamatan Cugenang belum juga cair.
Padahal, Kecamatan Cugenang merupakan episentrum gempa Cianjur yang mengguncang pada 21 November 2022 lalu.
Hal itu cukup disesalkan warga. Salah satunya diungkap Asep Suhendar, salah seorang warga Desa Mangunkerta, Kacamatan Cugenang.
“Sudah lebih dari sebulan gempa. Saya heran, kok, di Desa Mangunkerta belum ada satu persen pun pencairan dengan alasan pendataan,” heran dia, Senin (2/1/2023).
Asep dan warga lainnya meyakini, bahwa dana tersebut sejatinya sudah ada.
“Kami meyakini dana dari pusat sudah turun mengenai bantuan untuk rumah rusak terdampak gempa,” kata dia.
Karena itu, ia mendesak pemerintah daerah agar memperhatikan nasib warga Kecamatan Cugenang yang sangat membutuhkan uang untuk membangun kembali rumah yang ambruk.
“Gempa ini kan jantungnya ada di Kecamatan Cugenang, kami mohon ingin membangun rumah kembali,” tuturnya.
Asep juga mengungkap bahwa warga bersikukuh tak ingin direlokasi.
“Kami tidak mungkin direlokasi karena merasa punya tanah sendiri. Tapi, kok, wilayah lain sudah mendapat pencairan,” sesalnya.
Untuk diketahui, sampai saat ini pencarian bantuan rumah rusak terdampak gempa baru tahap satu.
Hasil survei ulang, dari sebanyak 8.316 unit rumah yang terdata rusak ringan dan sedang pada tahap pertama, sekitar 1.900-an unit terverifikasi rusak berat.
Berdasarkan laporan BNPB, jumlah rumah rusak terdampak gempa Cianjur berjumlah 58 ribu lebih.
Hingga saat ini, proses pendataan dan verifikasi juga masih terus dilakukan.
Dikonfirmasi, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Cianjur, Nurzein, membenarkan bantuan rumah terdampak gempa untuk Kecamatan Cugenang memang belum cair.
“Untuk Kecamatan Cugenang ini paling banyak warga yang rumahnya rusak terdampak gempa tapi tahap pertama ini belum dicairkan,” tutur dia.
Dimungkinkan, pencairan bantuan rumah rusah untuk warga Kecamatan Cugenang baru bisa dilakukan di tahap tiga.
“Kemungkinan baru pada tahap ketiga terealisasi, jadi nanti setelah ada SK Bupati, baru itu kepastiannya,” ungkap dia.
Nurzein juga mengakui bahwa sudah banyak warga yang menanyakan tentang pencairan bantuan dimaksud.
“Banyak yang bertanya ke kami mengenai hal itu, tapi itulah kenyataannya,” tandas dia. (rky)