PENAMAS.ID, MAKASSAR – Guna mendukung perkembangan industri kreatif di daerah, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemen Ekraf) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah menyusun formula pembentukan Dinas Ekraf di berbagai daerah.
Melansir berbagai sumber, poin itu diungkapkan Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya setelah membuka pagelaran Creators Labx Emak-emak Matic di Makassar, Rabu, (23/4/2025).
Menurutnya, saat ini sudah dibentuk satgas khusus guna mendampingi berbagai daerah yang ingin membentuk Dinas Ekonomi Kreatif di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Dinas domainnya ada di gubernur, tetapi kami bisa mendampingi. Saat ini Kementerian Ekonomi Kreatif ada satgas khusus untuk mendampingi daerah-daerah yang ingin membentuk Dinas Ekonomi Kreatif daerah baik di provinsi maupun kabupaten, kota,” terang Riefky.
Rifky menambahkan, saat ini 10 provinsi dengan 40 Kabupaten/kota juga tengah mendapatkan pendampingan guna menentukan apakah Dinas Ekraf nantinya berdiri sendiri ataupun bergabung di bawah naungan Dinas Pariwisata maupun dinas terkait lainnya.
“Tujuannya adalah dengan adanya Dinas Ekonomi Kreatif baik mandiri maupun bergabung dengan dinas lain adalah daerah juga dapat lebih dekat lagi dalam mendampingi dan mendukung industri kreatif di daerah masing-masing,” kata Riefky.
“Karena tidak mungkin pemerintah pusat bekerja sendiri kolaborasi dengan daerah juga perlu ketika dari strukturnya juga terlihat adanya ekonomi kreatif dalam dinas mereka,” tambahnya.
Berdasarkan data, ia menyatakan jumlah pelaku industri dalam negeri pada 2024 mencapai 26,4 juta orang.
Riefky menyebut, dengan jumlah itu diharapkan pelaku subsektor industri kreatif yang mencakup fashion, kuliner, kriya, film, animasi, video, musik, hingga desain bisa menyumbang produk domestik bruto (PDB) dalam negeri.
“Pertumbuhan lapangan pekerjaan di industri kreatif dalam 11 tahun terakhir meningkat hampir sekitar 90 persen, maka kelipatannya cukup tinggi. Tetapi makin ke sini semakin cepat pertumbuhannya karena mungkin semakin banyaknya generasi muda yang ingin bekerja sesuai passion,” tutur Riefky.
Menurut dia, pelatihan untuk para kreator konten terutama yang menjalankan bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat diperlukan.
“Untuk pendampingan ini tidak pemerintah pusat sendiri tetapi kami perlu dukungan dari pihak pemerintah daerah, dukungan pihak swasta, berkolaborasi dengan para akademisi,” ungkap Riefky