PENAMAS.ID, CIANJUR – Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKP) Kabupaten Cianjur, masih melakukan pendataan terhadap rumah terdampak akibat gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu .
Kepala DKPP Cianjur, Cepi Rahmat Fadiana mengatakan, saat ini sudah ada ratusan rumah yang terdata baik yang masuk kategori rusak ringan hingga parah.
“Untuk data pastinya kami belum bisa sebutkan, karena masih terus pendataan. Tapi yang pasti kemarin sudah di atas angka 100 rumah,” ujar Cepi kepada Penamas.id, Kamis (1/12/2022).
Cepi menjelaskan, rumah yang telah berhasil didata nantinya akan diusulkan ke BNPB untuk selanjutkan dilakukan perbaikan.
“Nanti kan setelah didata akan dibagi menjadi tiga kategori. Ada kategori rusak ringan, rusak sedang, dan rusak parah. Setelah itu baru diusulkan ke BNPB,” jelas Cepi.
Namun, lanjutnya, tidak semua rumah yang rusak akan dibangun kembali di tempat yang sama, melainkan akan ada yang direlokasi ke tempat yang sudah disediakan pemerintah.
“Kalau yang tempatnya memang rawan, akan kami relokasi dan tidak dibangun di tempat itu lagi. Karena khawatir akan terjadi hal serupa ketika gempa susulan,” bebernya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan 16 hektar lahan relokasi bagi korban terdampak gempa Cianjur, salah satunya di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur.
“Jadi 16 hektar telah disiapkan. Nanti Bupati dan tim yang akan menentukan siapa dan penduduk mana yang akan pindah ke sini,” ujar Suharyanto di Desa Sirnagalih, Kamis (1/12/2022).
Bagi warga yang rumahnya direlokasi, lanjutnya, akan mendapatkan ganti rumah di tempat yang telah disediakan. Sedangkan rumah yang lama, tidak diperbolehkan lagi dihuni oleh masyarakat.
“Begitu yang direlokasi sudah punya rumah dan hak tanah baru, tanah warga yang lama akan dikelola pemerintah agar warga tidak balik lagi ke sana,” jelasnya.
Suharyanto menegaskan, jika rumah lama warga yang terdampak akan dijadikan daerah resapan air dan daerah hijau.
“Rumah lama tidak akan bisa dihuni lagi oleh masyarakat, karena dikhawatirkan jika gempa terjadi lagi di situ, minimal korbannya tidak banyak,” lanjutnya.
Diketahui, berdasarkan data BNPB, Rabu (30/11/2022), jumlah korban meninggal gempa Cianjur kini mencapai 328 jiwa dan 12 jiwa masih dalam pencarian.
Sementara itu, jumlah rumah rusak sebanyak 17.864 yang terdiri dari 4.376 rusak parah, 5.306 rusak sedang, 8.182 rusak ringan.(wan/gap)