PENAMAS.ID, CIANJUR – Arak arakan kuda kosong di Cianjur yang setiap perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia digelar, mempunyai nilai filosofis tinggi.
Ketua Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cianjur, Kyai Deden Usman Ridwan mengatakan, mengarak kuda kosong dari sisi budaya itu tidak menjadi masalah.
“Sepengetahuan saya, budaya mengarak kuda kosong itu berasal dari dahulu kala, dimana adiknya Arya Wiratanu Datar yaitu Arya Natamanggala mendapatkan amanah dari Kerajaan Mataram untuk memberikan hadiah dari Kerajaan Mataram untuk Arya Wiratanu Datar,” katanya, saat dihubungi penamas.id.
Menurut Pimpinan Ponpes Al-I’tishom ini, jika dilihat dari cara Arya Natadimanggala benar-benar menjaga amanah yang diberikan tersebut hingga ketika kuda hadiah dari Raja Mataram dibawa menuju Cianjur, Arya Natamanggala enggan untuk menaikinya, karena merasa hadiah tersebut untuk sang kaka yang begitu Ia hormati.
“Sesampainya di Cianjur kuda kosong tersebut diarak mengelilingi kota Cianjur dan menjadi kebanggaan masyarakat, hinga sekarang,” tuturnya.
Jadi, Sambung Kyai Deden, Jika melihat filosofi dasarnya bahwa Arya Natamanggala dengan tidak berani menaiki kuda hadiah dari Kerajaan Mataram untuk sang kakak.
“Itu jelas bermakna yang sangat baik yaitu kerendahan hati sang adik, dengan menjaga amanahnya,” terangnya.
Bagi Nahdatul Ulama Sambung Kyai Deden hal semacam itu tidak menjadi masalah, terkait arak-arakan kuda kosong, sebab itu mempunyai nilai sejarah.
“Hanya yang perlu diingat atau yang perlu disikapi adalah hal yang berbau mistisnya, dan itu kita tidak setuju,” ungkapnya.
Dimana ketika kuda kosong, dianggap ditunggang Eyang Suryakancana yang kemudian menjadi sebuah kepercayaan yang berdampak negatif bagi aqidah masyarakat Cianjur.
“Nah hal yang semacam itu yang perlu kita saring, atau perlu kita netralkan kembali, jangan sampai, ada sebuah kepercayaan yang berdampak negatif atau mengganggu aqidah warga masyarakat Cianjur,” ungkapnya.
Kyai Deden menegaskan, budaya kuda kosong selama tidak mengganggu aqidah maka kebudayaan kesenian tidak jadi masalah.(isn)