PENAMAS ID – Kelenteng adalah tempat ibadah umat Konghucu. Jawa Timur memiliki banyak kelenteng. Kelenteng-kelenteng ini tak sedikit yang dilabeli tertua karena usianya.
Kelenteng tertua di Jawa Timur masih berdiri kokoh hingga saat ini. Pada hari-hari besar keagamaan umat Konghucu, kelenteng-kelenteng ini ramai didatangi untuk beribadah.
Ada banyak kelenteng tertua di Jatim, termasuk kelenteng-kelentang yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Berikut sederet kelenteng tertua di Jawa Timur yang perlu diketahui.
Kelenteng Tertua di Jawa Timur
1. Kelenteng Kim Hin Kiong Gresik
Kelenteng Kim Hin Kiong Foto: Website Diskominfo Gresik
Melansir situs Perkumpulan Tridharma, Kelenteng Kim Hin Kiong didirikan di pesisir laut kota Gresik. Waktu pembangunan kelenteng ini terukir di belandar tepat berada di atas altar Thian Kong, yaitu 1 Agustus 1153.
Pada bangunan utama terdapat altar Thian Kong tepat di depan dekat pintu masuk kelenteng. Kemudian ada altar Yang Mulia Ma Co Thian Siang Seng Boo di belakang altar Thian Kong, yang juga terdapat Rupang Li Lo Cia (Na Zha). Altar Yang Mulia Ma Co Thian Siang Seng Boo berdampingan dengan altar Dewi Kwan Im Po Sat dan altar Dewa Kwan Kong.
Pada sebelah kanan bangunan utama terdapat bangunan tambahan yang ada altar Tri Nabi (Budha, Lao Tze, Khong Hu Cu), altar Kong Co Toa Pek Kong, altar Pek Ho Ya, dan altar Kong Co Jai Sen Yak.
Pada sebelah kiri bangunan utama terdapat panggung wayang potehi, yaitu tempat penyimpanan peralatan sembahyang (dupa/hio dll), tempat penyimpanan Khio (kereta tandu), dan juga halaman luas.
Pada belakang bangunan utama terdapat bangunan serbaguna yang dapat menjadi tempat istirahat atau tempat tidur. Bangunan serbaguna ini juga memiliki etalase yang berisi berbagai kitab suci.
Kelenteng Kim Hin Kiong Gresik terkenal dengan Ciam Si (tradisi ramalan ala masyarakat China kuno) di altar Yang Mulia Ma Co Thian Siang Seng Boo. Ciam Si ini dipercaya manjur atau mujarab. Termasuk untuk Ciam Si pekerjaan, jodoh, dll.
2. Kelenteng Hong Tiek Hian Surabaya
Kelenteng Hong Tiek Hian Foto: Website Perkumpulan Tridharma
Melansir laman Indonesia Kaya, Kelenteng Hong Tiek Hian terletak di Jalan Dukuh Nomor 23, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kota Surabaya. Tempat ibadah ini dikenal dengan Kelenteng Dukuh. Lokasinya dekat dengan Jembatan Merah.
Kelenteng tertua di Surabaya ini dibangun pasukan Tar-tar pada zaman Khu Bilai Khan saat awal Kerajaan Majapahit. Terdapat dua bangunan utama yang dihubungkan sebuah jembatan yang dijaga dua ekor naga.
Pada lantai 1 bangunan terdapat altar Macko dan Kong Co. Pada kelenteng lama terdapat altar sembahyang Sien Beng dan Kong Co yang dipujanya terdiri dari Kong Tek Tjun Ong, Boen Tjiang Tee Koen, dan Hok Tik Tjing Sien. Pada bangunan baru terdapat pujaan dari Mak Co Thian Siang Sien Boo, Oen Wan Sue dan Ma Wang Sue, Thio Wan Sue dan Khong Wan Sue.
Sementara lantai 2 terdapat altar Buddha, Dewi Kwan Im, dan beberapa dewi-dewi lainnya. Juga terdapat altar Hiap Thian Siang Tee, Buddha Avalokitesvara didampingi Buddha Gautama, Namo K. Bodhisatva, O Mi To Hoed, Namo Aryayi Bodhisatvaya, dan Buddha Maitreya.
3. Kelenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan
Kelenteng Tjoe Tik Kiong. Foto: Website Cagar Budaya Jatim
Melansir situs Cagar Budaya Jatim, Kelenteng Tjoe Tik Kiong didirikan pada awal kedatangan perantauan China di Kota Pasuruan sekitar tahun 1700. Kelenteng ini merupakan peninggalan zaman keemasan Kota Pasuruan pada masa Kolonial.
Kelenteng Tjoe Tik Kiong terdiri dari dua struktur atap perbentuk pelanadengan nok sejajar jalan dengan bagian ujung melengkung ke atas dan pengukirannya berbentuk gevel.
4. Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban
Kwan Sing Bio Tuban Foto: Istimewa (dok. website Kwan Sing Bio Tuban)
Kelenteng Kwan Sing Bio dibangun pada 1773. Nama Kwan Sing Bio bermakna sebagai tempat pemujaan dan penghormatan kepada Dewa Kwan Kong. Lokasinya di Jalan Martadinata Nomor 1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban atau berada di Jalur Pantura.
Melansir laman Disbudporapar, kelenteng ini menjadi satu-satunya di Asia Tenggara yang menghadap ke laut. Gerbang masuk Kelenteng Kwan Sing Bio terdapat Gapura Kepiting Raksasa. Ikon ini menandai pembangunannya yang berada di daerah tambak yang banyak kepitingnya.(BIBIL/PENAMAS ID)