PENAMAS.ID, CIANJUR – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mendorong upaya percepatan pembangunan fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
BACA: Menikmati Panorama Eksotis Pantai Lugina Agrabinta
Dalam kunjungannya, Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono meninjau langsung kondisi bangunan Puskesmas Cugenang yang masih belum tertangani pasca-gempa pada November lalu.
”Saya baru saja mengunjungi puskesmas terdampak gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang saat ini kondisinya masih belum mulai dibangun kembali setelah 3 bulan pasca-gempa,” ujar Dante mengutip laman kemkes.go.id, Senin (20/2/2023).
Saat ini dinding bangunan yang retak, atap yang hancur, dan banyak lagi titik kerusakan lainnya menyebabkan aktivitas pelayanan kesehatan masyarakat dilakukan di dalam tenda darurat dan dua bilik bangunan kayu sementara.
Wamenkes akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk segera menindaklanjuti proses pembangunan kembali Puskesmas Cugenang dan fasyankes lainnya yang terdampak gempa bumi Cianjur.
”Kita akan optimalisasi dan koordinasikan lagi supaya fasyankes terdampak gempa bumi Cianjur bisa segera dilakukan pembangunan kembali. Karena aktivitas pelayanan masyarakat sangat bergantung pada puskesmas ini,” papar Dante.
Selain ke Puskesmas Cugenang, Wamenkes juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur.
Ia meninjau langsung fasilitas layanan kesehatan di RSUD Sayang saat ini masih terkendala oleh proses pembangunan infrastruktur rumah sakit pasca-gempa.
”Saya juga mengunjungi RSUD Sayang di Kabupaten Cianjur, kondisinya saat ini pelayanan masyarakat masih terkendala pada proses pembangunan infrastrukturnya,” ungkap Dante.
Pembangunan infrastruktur rumah sakit yang tengah dilakukan menyebabkan pelayanan kesehatan di RSUD Sayang harus dilakukan di dalam tenda-tenda darurat.
Bahkan, beberapa layanan kesehatan yang dilakukan di dalam tenda darurat diantaranya, layanan rawat inap, tindakan persalinan, layanan Hemodialis (cuci darah), layanan kegawatdaruratan, hingga tindakan operasi.
BACA: 6 Wisata Pantai di Cianjur, Liburan Oke, Traveling Dapat
”Banyak pasien yang masih dirawat dalam tenda-tenda, bahkan ada tindakan operasi yang dilaksanakan di tenda,” beber Dante.
Wamenkes juga berinteraksi dengan pasien-pasien yang sedang melakukan perawatan. Dalam dialog singkat tersebut, sebagian besar pasien berharap pembangunan infrastruktur di RSUD Sayang dapat segera selesai agar mendapatkan fasilitas pelayanan yang lebih nyaman.
”Ini yang akan kita lakukan yakni upaya percepatan pembangunan fasilitas pelayanan kesehatan pasca-gempa bumi Cianjur, sehingga pelayanan kesehatan ke depannya bisa berjalan lebih optimal,” tutup Dante.(sis)