PENAMAS.ID, BANYU ASIN – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju menyalurkan bantuan pangan kepada Panti Sosial Rehabilitasi Gelandangan, Pengemis, dan Orang dengan Gangguan Jiwa (PSR-GPODGJ).
Bantuan digulirkan sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan.
Bantuan yang diberikan mencakup ribuan benih ikan gurame, patin, dan lele, lele siap panen, pakan ikan, hingga sarana budi daya dan panen.
Seluruh bantuan berasal dari hasil pemijahan dan pembesaran oleh kelompok pembudi daya ikan binaan Kilang Plaju di Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan.
Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, menyampaikan apresiasi atas kontribusi sektor industri, termasuk Pertamina, dalam memperkuat kemandirian pangan dan menekan inflasi daerah.
“Dukungan dari mitra-mitra perusahaan seperti Pertamina menjadi kekuatan kolektif untuk menjadikan gerakan ini milik bersama,” ujar Herman Deru dalam peluncuran program GSMP Menyala di panti sosial tersebut, melansir siaran pers Pertamina, Kamis, (31/7).
Ia berharap GSMP mampu menjadi pemantik gerakan serupa di berbagai lapisan masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pangan dari luar daerah.
“Mari galakkan gerakan ini bersama. Jadikan sebagai ladang amal,” katanya.
Perikanan Terintegrasi dan Konservasi Belida
Kilang Plaju sendiri telah mengembangkan kawasan budi daya perikanan terintegrasi end-to-end di Desa Sungai Gerong.
Kawasan ini menjadi yang pertama dan satu-satunya di Sumatra Selatan, melibatkan 32 anggota kelompok pembudi daya ikan dan 15 pelaku UMKM, yang memproduksi tujuh jenis produk olahan berbasis ikan.
Selain itu, Posyandu di wilayah tersebut turut diberdayakan untuk menghasilkan lebih dari 40 produk makanan tambahan balita berbasis ikan dan sayuran lokal.
“Kami mendampingi masyarakat dari hulu ke hilir, mulai dari pembenihan hingga produk diversifikasi. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang mandiri secara ekonomi,” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Plaju, Siti Rachmi Indahsari.
Tak hanya soal budi daya, Kilang Plaju juga terlibat dalam konservasi ikan lokal. Salah satunya melalui domestikasi ikan Belida Jawa (Putak) dan pembentukan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) guna mencegah praktik penangkapan ikan ilegal di Sungai Musi dan anak sungainya.
Sistem penyelamatan ikan Belida berbasis masyarakat dan penyediaan pakan khusus juga telah dikembangkan.
Rachmi menegaskan, seluruh inisiatif sosial dan lingkungan Kilang Plaju dirancang untuk mendukung prinsip keberlanjutan, sejalan dengan komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya tujuan 2 (Tanpa Kelaparan), tujuan 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), dan tujuan 14 (Ekosistem Lautan).
“Kami percaya sinergi antara industri dan masyarakat merupakan kunci ketahanan pangan dan kesejahteraan jangka panjang,” katanya. (Redaksi/rls/Penamas)