PENAMAS.ID, NATUNA – Update korban jiwa bencana longsor Natuna 11 orang, 6 orang sudah teridentifikasi, 47 orang masih dinyatakan hilang dan 1.216 orang mengungsi di 4 titik.
Data itu dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 17.00 hari Selasa, (07/02/2023). Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto beserta rombongan Badan SAR Nasional (Basarnas) sudah tiba di Natuna guna siapkan langkah tanggap darurat.
“Atas pertimbangan cuaca maka kami memutuskan untuk menunda dulu perjalanan sampai situasi dan kondisi memungkinkan. Sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan menunggu 2 unit heli yang akan mendarat malam ini,” jelas Suharyanto.
Saat rombongan BNPB tiba di Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau cuaca terpantau mendung berawan dengan angin cukup kencang.
Menurut otoritas bandara, cuaca seperti itu tidak memungkinkan. Pasalnya, BNPB mesti meneruskan perjalanan menuju Serasan yang menjadi lokasi tanah longsor, baik melalui udara maupun jalur laut.
Atas pertimbangan tersebut, maka Kepala BNPB memerintahkan agar menunda keberangkatan menuju Serasan hingga cuaca membaik.
Sebelumnya, direncanakan bahwa akan dilakukan perjalanan menuju Serasan pada malam hari menggunakan jalur laut. Pihak Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menyiagakan satu kapal Ferry.
“Atas pertimbangan cuaca maka kami memutuskan untuk menunda dulu perjalanan sampai situasi dan kondisi memungkinkan, sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dan menunggu 2 unit heli yang akan mendarat malam ini,” jelas Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto mengintruksikan kepada seluruh otoritas agar terus memantau perkembangan cuaca. Apabila memungkinkan maka akan dilanjutkan perjalanan baik melalui udara maupun jalur laut dengan segera.
“Kami minta pihak terkait agar terus memantau dan melaporkan kondisi cuaca sehingga tim dapat melanjutkan misi ke Serasan,” kata Suharyanto.
“Yang meninggal bertambah jadi 11 orang. Enam orang sudah teridentifikasi,” pungkas Suharyanto. (rzy/*)