PENAMAS.ID, CIANJUR – Perekrutan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur rupanya dimanfaatkan sebagian oknum untuk meraup keuntungan.
Fakta ini diungkap seorang korban yang sudah gerah dengan janji manis, namun tidak ada realisasi. Korban mengaku diminta dana oleh salah satu oknum pegawai Puskesmas, untuk menjadi pegawai tidak tetap.
“Saya dimintai dana Rp60 juta, tapi sampai sekarang gak diangkat juga. Bahkan korbannya bukan hanya saya,” ujar korban yang enggan disebutkan namanya.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, oknum pelaku berinisial RR mengaku jika dirinya merekrut bidan PTT untuk jadi PNS. Pasalnya sudah terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan pejabat di Dinkes Cianjur. Dirinya mengaku meminta biaya untuk memuluskan itu sebesar Rp60 juta rupiah.
“Saya ada 2 orang direkrut untuk satu orang sudah memperoleh SK. Jalur langsung ke Pak Kadis, sebagian dananya mengalir ke beliau juga. Tinggal satu orang lagi yang belum beres, lagi ditelusuri supaya bisa dikembalikan lagi uangnya senilai Rp60 juta rupiah,” kata pria yang juga bekerja di salah satu Puskesmas di Cianjur ini.
Ia mengaku secepatnya akan menyelesaikan persoalan tersebut supaya tidak berkepanjangan. Namun dirinya tidak bersedia memastikan kapan akan selesai.
“Beri saya waktu karena lagi ditelusuri dulu uangnya. Kalau tidak SK terbit maka uang akan saya kembalikan,” kilahnya.
Dihubungi terpisah, Kadinkes Cianjur Irfan Fauzi membantah dirinya menerima aliran uang tersebut. Kendati dirinya tak menampik jika mengenal jati diri orang tersebut.
“Saya kenal dulu waktu tugas di Cisel, jadi pernah beberapa kali pulang kerjanya barengan semobil. Tapi untuk urusan uang tersebut saya tidak terima, jangan sampai jadi fitnah,” bantahnya.(rky)