PENAMAS.ID, JAKARTA – Pengelola studio Darwis Triadi Photography dan Darwis Triadi School of Photography, Andreas Darwis Triadi kini nama besarnya sudah tercatat sebagai legenda Fotografer. Fotografi sendiri, merupakan salah satu elemen dari 17 bidang di subsektor Ekonomi Kreatif Indonesia.
Banyak Fotografer Profesional merilis ilmu atau teori tentang fotografi. Kali ini, Penamas bakal ngupas seperti apa pandangan Babe Darwis tentang Fotografi atau seni melukis dengan pengolahan media cahaya.
Menurutnya fotografi adalah kehidupan. Untuk menjalankannya memerlukan rasa. Tanpa rasa, katanya hasil foto tak akan maksimal. Bahkan, Darwis menjadikan hasil rekaman lensanya sebagai jurus bangkit dari rasa sakit.
“Fotografi mengalir dalam kehidupan saya. Tiap hari saya bersinggungan dengan fotografi, sudah seperti nafas. Saat sakit, saya sembuh setelah motret . Bangun pagi flu, saat mengajar hilang flunya. Jangan menilai fotografi dengan bahan. Hal ini memang terjadi tetapi berpikir tidak takut miskin dan tidak makan akan membantu kita berpikir jernih,” terang Darwis melansir Sylvietanaga, dikutip pada Minggu, (11/5/2025).
Darwis menambahkan, di kalangan fotografer, berbagai karyanya terkenal karena jurusnya yang menjadikan cahaya sebagai penekanan utama memotret. Tak heran jika berbagai penghargaan skala internasional diraih sosok yang pernah jadi fotografer istana negara ini.
“Fotografi adalah tentang cahaya. Setelah 30 tahun berkecimpung dalam dunia fotografi, saya sadar bahwa fotografi adalah cahaya. Belajar fotografi sebetulnya belajar kehidupan karena cahaya adalah kehidupan. Tanpa cahaya, tidak ada kehidupan. Oleh karena itu saya merasa mendapat berkah bisa masuk dunia fotografi. Saya menemukan kehidupan dalam fotografi,” kata suami dari Renate Esmeralda ini. (Redaksi/Bbs/Penamas)