PENAMAS.ID, MALANG – Program Kementerian Sosial bertajuk Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), targetkan 8500 keluarga Penerima Manfaat (PM).
Program sudah berjalan sejak Desember 2022. Setiap PM mendapatkan bantuan modal usaha senilai Rp 6 juta.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat Roadshow PENA di Malang, akhir pekan kemarin mengatakan PM perlu kelola branding/packagingnya (merek/kemasan).
“Iya harus dikelola branding-nya. Dengan keuntungan 30%, sebetulnya masih bisa diolah (ditingkatkan). Caranya dengan meningkatkan kualitas rasa, branding dan packaging (pengemasan),” kata Risma dalam siaran persnya.
Klaster PENA, terbagi menjadi 5 kategori usaha penerima bantuan. Kriteria makanan/minuman, kerajinan, jasa, pertanian dan peternakan.
Mensos menyatakan, PENA menyasar Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) yang berusia produktif (20-45 tahun).
Dengan PENA, lanjut Mensos KPM memiliki usaha mandiri sehingga tidak bergantung terus pada bansos. KPM PKH sebagai sasaran PENA juga didasarkan pertimbangan data mereka sudah valid.
“Per hari ini (Sabtu) penerima PENA yang sudah keluar (dari PKH), sebanyak 1.876 orang dari 5.209 yang menerima bantuan di seluruh Indonesia,” kata Mensos.
“Mereka memilih berhenti menerima bansos secara sukarela. Namun kita akan tetap monitoring selama mereka usaha mandiri,” pungkas Mensos. (Rizky/Rilis/Penamas.id)