Penamas.id – Beberapa bulan terakhir, ceker ayam tanpa tulang yang terinspirasi dari masakan Korea telah menjadi viral dalam media sosial. Tren pada berbagai daerah yang menawarkan sajian unik dan menggugah selera. Ceker ayam tanpa tulang ini disajikan dengan bumbu khas Korea yang kaya rasa, membuatnya semakin diminati oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda.
BACA DISINI 4 Makanan Musim Panas Khas Korea Yang Bergizi dan Menyejukkan
Ceker ayam yang telah dimarinasi dengan saus gochujang dan berbagai rempah, kemudian diolah menjadi hidangan yang empuk dan lezat. Proses pengolahan yang hati-hati membuat ceker ini sangat mudah dinikmati tanpa harus khawatir tentang tulang yang mengganggu.
Viralnya hidangan ini tak lepas dari peran influencer dan food blogger yang membagikan pengalaman mereka mencicipi ceker ayam tanpa tulang ini. Video dan foto yang menggoda selera dengan penyajian yang menarik membuat banyak orang penasaran dan ingin mencoba.
Bisnis Ceker Tanpa Tulang
Melihat antusiasme yang tinggi beberapa orang menginginkan bisnis ini,Memulai bisnis ceker ayam tanpa tulang membutuhkan perencanaan yang matang. Berikut adalah beberapa hal yang perlu disiapkan:
1. Riset Pasar
Identifikasi target pasar dan analisis kompetitor.
Pelajari tren kuliner terkini, terutama yang berhubungan dengan ceker ayam.
2. Resep dan Produk
Kembangkan resep ceker ayam tanpa tulang yang unik dan lezat.
Tentukan varian rasa (pedas, manis, keju, dll.).
Uji coba resep untuk mendapatkan kualitas terbaik.
3. Perizinan
Dapatkan izin usaha dan lisensi kesehatan dari pihak berwenang.
Pastikan tempat produksi memenuhi standar kebersihan.
4. Tempat Usaha
Pilih lokasi strategis yang ramai, seperti dekat kampus atau area perkantoran.
Pertimbangkan untuk menyewa tempat atau memulai dari dapur rumah (ghost kitchen).
5. Peralatan dan Bahan Baku
Siapkan peralatan dapur seperti panci, kompor, dan alat pemotong.
Sourcing bahan baku berkualitas tinggi, termasuk ceker ayam dan bumbu-bumbu.
6. Pemasaran
Buat strategi pemasaran, termasuk branding dan desain kemasan.
Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk.
Kolaborasi dengan influencer atau food blogger untuk menarik perhatian.
7. Tim Kerja
Rekrut karyawan jika diperlukan, seperti juru masak dan pelayan.
Berikan pelatihan tentang prosedur pengolahan dan pelayanan.
8. Sistem Penjualan
Siapkan sistem pemesanan, baik offline maupun online.
Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi pengantaran makanan.
9. Keuangan
Buat rencana bisnis dan anggaran yang jelas.
Tentukan harga jual yang kompetitif namun tetap menguntungkan.
10. Uji Coba Produk
Lakukan soft opening untuk mengumpulkan feedback dari pelanggan.
Sesuaikan produk dan pelayanan berdasarkan masukan yang diterima.
Dengan inovasi yang menarik, ceker ayam tanpa tulang ala makan Korea tidak hanya memenuhi selera, tetapi juga berpotensi menjadi tren kuliner yang terus berkembang. (Hanni/Penamas)