PENAMAS.ID, CIANJUR – Tangis haru keluarga Farhan, korban kebakaran maut di Cianjur, Jawa Barat pecah. Usai Bupati Cianjur Herman Suherman mewujudkan cita-cita Almarhum Farhan berangkatkan sang Ibunda ke tanah suci untuk umrah.
Terlebih, hal itu menjadi mimpi Farhan sejak lama. Diketahui, Farhan meninggal dunia akibat musibah kebakaran di Toko Bangunan di Jalan Siliwangi, Cianjur belum lama ini.
Awal mulanya, keluarga besar Farhan menceritakan kisah korban yang rela kembali ke dalam toko dan menerobos api guna menyelamatkan Sinta, sang calon istri yang terjebak di mushola.
Sambil menangis, kakak dari Farhan mengungkapkan aksi nekat itu dilakukan lantaran kasihnya kepada Sinta yang besar, terlebih keduanya akan menikah dalam waktu dekat.
Nahas, keduanya meninggal dalam peristiwa kebakaran tersebut dalam posisi yang berdekatan.
Keluarga juga menceritakan selain ingin segera menikah, Farhan juga niat untuk memberangkatkan sang ibu untuk beribadah umrah.
Spontan, Bupati Cianjur Herman Suherman pun mendaftarkan Ibunda Farhan untuk beribadah umrah. Sekaligus mewujudkan cita-cita mulia dari sang anak yang kini telah wafat.
“Hari ini saya datang ke rumah dari korban kebakaran, salah satunya ke rumah Farhan. Tadi sempat mendengar dari kakaknya kalau korban ini punya cita-cita mulia memberangkatkan ibunya umrah. Makanya tadi saya sudah minta ke Kabag Kesra, agar ibunda Farhan didaftarkan umrah,” kata Herman, Kamis (18/1/2024).
Selain memberangkatkan umrah, Herman juga memberikan dana santunan kepada korban kebakaran tersebut.
“Selain Farhan, dua korban lainnya juga diberi dana santunan untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” ujar Herman.
Herman berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi. Setiap toko pun diminta untuk menyiapkan jalur evakuasi dan alat pemadam api ringan.
“Belajar dari kejadian ini, setiap toko dan bangunan diharapkan memiliki jalur evakuasi. Termasuk alat pemadam api ringan (APAR). Jangan sampai kejadian tragis ini terulang lagi,” imbuh Herman.
Cucu, adik korban mengatakan, selama ini Farhan ingin memberangkatkan sang Ibu umrah. Namun pekerjannya yang hanya pegawai toko bangunan membuat penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
“Iya sempat bilang ingin bahagiain Mamah. Ingin juga berangkatkan mamah Umrah. Tapi belum terkumpul uangnya karena penghasilannya tidak besar, hanya cukup biaya sehari-hari,” ujar Cucu.
Cucu menerangkan, pihaknya bersyukur cita-cita adiknya bisa terwujud, meskipun kini Farhan sudah tiada.
“Alhamdulillah sangat bersyukur, ibu saya bisa diberangkatkan umrah. Semoga kebaikan semua dibalas oleh Allah SWT,” pungkas Cucu.
Diberitakan sebelumnya, Akibatnya tiga karyawan toko material terjebak di dalam bangunan yang terbakar meninggal dunia. Dua jenazah ditemukan di ruangan mushola, sedangkan satu jenazah lainnya ditemukan di dekat pintu masuk toko. (Redaksi/Bbs/Penamas.id)