PENAMAS ID – Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah, bahkan dimalam ini semua doa akan di ijabah oleh Allah S.W.T.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan malam Lailatul Qadar terjadi. Yuk simak prediksi malam lailatul qadar menurut Imam Al Ghazali dibawah ini.
Namun, Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menganjurkan umat Islam mencarinya di sepuluh hari terakhir Ramadan.
Rasulullah SAW bersabda,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR Bukhari dalam Shahih-nya dan terdapat dalam Fath Al-Baari bab Fadhl Lailatul Qadar. Imam Muslim turut mengeluarkan riwayat ini dalam Shahih-nya)
Mengutip dari buku Kedahsyatan Puasa oleh M Syukron Maksum, kata ‘lailah’ artinya malam, sementara ‘qadr’ atau ‘qadar’ didefinisikan sebagai ketentuan Tuhan, kemuliaan, dan keagungan. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Arab.
Malam Lailatul Qadar Menurut Imam Al Ghazali
Sebenarnya, waktu pasti mengenai malam Lailatul Qadar sempat hampir disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Namun, entah bagaimana beliau tiba-tiba tidak mampu mengingat kapan terjadinya malam yang mulia tersebut, ini dijelaskan dalam buku Ringkasan Shahih Bukhari yang disusun oleh Muhammad Nasir al-Din Albani terjemahan Drs As’ad Yasin dan Elly Latifa Spd.
Meski demikian, sebagian ulama memprediksi kapan datangnya malam Lailatul Qadar, begitu pun dengan Hujjatul Islam Imam Al Ghazali.
Prediksi Malam Lailatul Qadar Menurut Imam Al Ghazali
Mengutip buku 30 Hari Mencari Pahala oleh Irra Fachriyanthi, Imam Ghazali menyebut cara memprediksi malam Lailatul Qadar dapat berpedoman pada hari pertama bulan Ramadan. Jika hari pertamanya tepat pada hari Senin, maka Lailatul Qadar jatuh pada 21 Ramadan.
Apabila Ramadan bertepatan dengan hari Sabtu, berarti tanggal 23 Ramadan. Namun, jika awal Ramadan hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 25 Ramadan.
Lalu, jika awal Ramadan jatuh pada hari Selasa atau Jumat, berarti malam Lailatul Qadar bertepatan dengan tanggal 27 Ramadan. Sementara itu, jika hari pertama Ramadan jatuh pada Minggu atau Rabu maka malam Lailatul Qadar jatuh pada 29 Ramadan.
Sementara itu, ulama Mazhab Syafi’i memprediksi Lailatul Qadar jatuh pada 21 dan 23 Ramadan.
Lain halnya pada hadits dari Ibnu Umar yang menyebut Lailatul Qadar datang pada malam ke-27. Rasulullah SAW bersabda,
“Siapa saja yang berupaya untuk mendapati Lailatul Qadar, hendaklah ia berupaya untuk mendapatinya pada malam ke-27.” (HR Ahmad dalam Musnad-nya)
Dari semua prediksi di atas, tetap tidak ada yang mengetahui kapan pastinya Lailatul Qadar datang. Wallahu a’lam.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Sebagaimana perkataan yang disampaikan Ibnu Hajar Al Asqolani yaitu,
وَقَدْ وَرَدَ لِلَّيْلَةِ الْقَدْرِ عَلَامَاتُ أَكْثَرُهَا لَا تَظْهَرُ إِلَّا بَعْدَ أَنْ تَمْضِي
Artinya: “Ada beberapa dalil yang membahas mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu.” (Kitab Fathul Bari)
1. Matahari Pagi Berwarna Putih
Melalui Ubay bin Ka’ab, ia menyampaikan,
هي اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعِ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِي صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لَا شُعَاعَ لَهَا
Artinya: “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR Muslim)
2. Cuaca yang Nyaman
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda yaitu,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةُ سَمْحَةُ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَّمْسُ صَبِيحَتُهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاء
Artinya: “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.” (HR Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani)(BIBIL/Rls/PENAMAS ID)