PENAMAS ID – Jenis kue tradisional Jawa yang hampir punah berikut ini pada zaman dahulu sangat mudah ditemukan di mana-mana, mulai dari di pasar-pasar tradisional hingga berbagai toko kue.
Namun, seiring berjalannya waktu, ada beberapa kue di antaranya yang semakin sulit untuk dijumpai lagi, bahkan hampir punah. Mengapa bisa, ya?
Ada alasan tersendiri mengapa kini banyak kue tradisional khas daerah menjadi sulit ditemukan atau bahkan hampir punah.
Faktanya, seiring perkembangan zaman, akan selalu ada kuliner baru yang bermunculan. Jika kalah pamor, sejumlah kuliner daerah pun menjadi sepi peminat, yang menyebabkannya terancam punah karena mulai sulit ditemukan.
Beberapa faktor paling umum yang menyebabkan makanan khas daerah hampir punah adalah minimnya bahan baku, jarang dicari orang, dan tergeser oleh menu makanan modern.
Jenis Kue Tradisional Jawa yang Hampir Punah
Berikut ini adalah beberapa contoh jenis kue tradisional Jawa yang hampir punah. Ini tanda agar kamu segera berburu dan mencicipi jajanan-jajanan ini, sebelum semakin hilang ditemukan!
1. Kipo
Kue tradisional Jawa yang hampir punah pertama adalah kue kipo. Kipo saat ini sangat sulit untuk ditemukan, lho.
Untuk bisa mendapatkannya, kamu perlu blusukan dulu ke pasar di sekitar area Kotagede maupun Yogya untuk menemukannya.
Meski langka, pada dasarnya kue kipo ini adalah salah satu jenis kue tradisional yang sangat sederhana.
Untuk membuatnya, bahan-bahan yang perlu kamu siapkan adalah tepung beras ketan sebagai adonan, dan isian nangka, kelapa, juga gula merah.
Bentuk kue kipo ini dikenal imut-imut dengan warna hijau dan bercak kehitaman sisa pemanggangan, yang membuat aromanya semakin keluar.
Mengapa kue tradisional ini diberikan nama kue kipo? Konon, katanya kue kipo ini berasal dari frasa “iki opo” yang berarti “ini apa?”. Inilah awal mula asal nama kue kipo.
Disebutkan bahwa kue kipo ini merupakan salah satu kue kreasi Bu Djito, yang memenangkan perlombaan memasak di tahun 1986.Bobobox Maximum Comfort Banner
2. Lemet
Kue tradisional Jawa yang hampir punah selanjutnya adalah lemet, atau sering juga disebut utri dan ketimus.
Untuk membuat kue lemet, kamu perlu menyiapkan parutan singkong dan gula merah sebagai isiannya. Proses pembuatannya sendiri adalah dengan membungkus adonan menggunakan daun pisang dan mengukusnya.
Karena terbuat dari parutan singkong, kue ini memiliki tekstur kenyal dan padat dengan rasa manis. Karena itu, memakan lemet biasanya cukup bisa membuatmu kenyang.
3. Gethuk Lindri
Selanjutnya ada juga gethuk lindri, yang merupakan kue tradisional di Jawa yang dibuat menggunakan singkong sebagai bahan utamanya.
Gethuk sendiri punya beberapa varian jenis. Namun, salah satu varian paling terkenalnya adalah gethuk lindri ini.
Gethuk lindri dibuat dari singkong yang digiling halus dengan gula pasir. Adonannya kemudian dicetak kecil memanjang seperti mi.
Agar terasa lebih gurih dan lezat, gethuk lindri ini disajikan bersama parutan kelapa dan gula pasir.
4. Gatot dan Tiwul
Kue tradisional Jawa yang hampir punah berikutnya adalah gatot dan tiwul. Makanan tradisional ini merupakan makanan khas Gunung Kidul yang terbuat dari tepung gaplek atau singkong kering.
Gatot adalah makanan khas Jawa yang memiliki warna yang hitam pekat, sedangkan tiwul merupakan panganan yang berwarna cokelat.
Kedua jenis makanan ini sangat sering disajikan secara bersamaan dengan tambahan taburan kelapa. Karena kandungan karbohidratnya yang tinggi dan membuat kenyang, gatot dan tiwul ini kerap dimakan sebagai pengganti nasi.
5. Cenil
Terakhir, ada pula kue tradisional Jawa yang hampir punah bernama cenil. Kue tradisional Jawa yang satu ini terkenal dengan teksturnya yang kenyal dan berbentuk seperti jeli.
Meski bentuknya menyerupai jeli dan warnanya warna-warni seperti pelangi, kue tradisional Jawa yang hampir punah ini memiliki rasa cenderung hambar.
Agar lebih nikmat saat dikonsumsi, cenil ini biasanya diberi taburan kelapa, juruh (gula merah cair), ataupun gula pasir. Dengan begitu, rasa hambarnya pun diimbangi oleh manis dari topping tersebut.(Bil/PENAMAS ID)