PENAMAS.ID, CIANJUR – Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril menyampaikan, 8 korban hilang masih belum ditemukan, dan pencarian korban gempa Cianjur secara masif oleh tim SAR resmi dihentikan hari ini (6/12/2022).
Meski begitu, ia menegaskan, pencarian korban masih akan terus dilakukan hingga masa tanggap darurat berakhir, yakni pada 20 Desember 2022. Hanya saja, metode operasi pencarian diubah menjadi pasif.
“Mulai besok kita akan lebih mengandalkan alat berat, artinya tim SAR yang ada itu hanya melakukan standby di lokasi, mengawasi dan mengarahkan dari kinerja alat berat. Ini dilakukan hingga masa tanggap darurat berakhir, kalau tidak salah pada 20 Desember,” ujar Jumaril saat konferensi pers di Pendopo Cianjur, Selasa (6/12/2022).
Berkaitan dengan hal tersebut, Jumaril mengatakan, baik personel maupun peralatan yang dilakukan untuk pencarian korban akan ada pengurangan. Namun masih tetap akan didukung oleh tim dari TNI, Polri dan para relawan. “Dan apabila ada temuan kita akan melakukan evakuasi,” tuturnya.
Jumaril menambahkan, terkait operasi pencarian korban, pihaknya sudah melakukan upaya semaksimal mungkin. Bahkan berbagai upaya dan tahapan pencarian sudah ditempuh.
“Kita melakukan evakuasi dimulai dari hari pertama sampai dengan 7 hari, lalu kita juga melakukan tambahan dalam pencarian 3 hari sebanyak 3 kali. Personel yang turun pun kurang lebih ada 2.000 yang tergabung dari Basarnas, TNI, Polri dan relawan. Itu semua sudah sesuai tahapan,” ungkapnya.
Jika seandainya hingga masa tanggap darurat berakhir dan korban hilang masih belum ditemukan, ia mengusulkan agar nama-nama korban dikenang di lokasi terjadinya longsor yang rencananya akan dijadikan lahan hijau. “Ini hanya usulan, kebijakan ada di pemerintah daerah. Namun harapannya semuanya bisa segera ditemukan,” pungkasnya.(ayy)