PENAMAS ID – Bagaimana asal-usul ketupat Lebaran? Ketupat merupakan salah satu tradisi perayaan Idul Fitri di Indonesia. Ketupat adalah makanan yang identik dengan Lebaran dan biasanya disajikan dengan aneka lauk, seperti opor ayam, rendang, dan lain sebagainya.
Lalu, apa sebenarnya makna ketupat? Bagaimana sejarah hadirnya ketupat di Indonesia? Yuk, simak serba-serbinya berikut ini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan sebagainya, kemudian direbus, dimakan sebagai pengganti nasi. Ketupat menjadi hidangan khas Lebaran yang terus ada hingga saat ini.
Asal-usul Ketupat Lebaran
Asal-usul Ketupat Lebaran yang Jadi Tradisi Idul Fitri di Indonesia
Ketupat merupakan makanan khas Lebaran yang menjadi tradisi perayaan Idul Fitri di Indonesia. Lalu, bagaimana asal-usul ketupat Lebaran? Simak penjelasannya.
Makna Ketupat Lebaran
Dilansir situs Diskominfo Provinsi Kalimantan Timur, “ketupat” atau “kupat” berasal dari bahasa Jawa “ngaku lepat” yang artinya “mengakui kesalahan”. Oleh karena itu, ketupat Lebaran digambarkan sebagai simbol umat Muslim yang mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan saat momentum Lebaran Idul Fitri.
Kupat juga berarti “laku papat” atau empat laku yang tercermin dari 3 sisi ketupat, yaitu:
- Luberan, dari kata dasar ‘luber’ artinya melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan
- Leburan, dari kata dasar ‘lebur’ artinya bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun
- Laburan, merupakan kata lain ‘kapur’ artinya menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.
Asal-usul Ketupat Lebaran di Indonesia
Dikutip dari situs NU Online, Sejarawan Agus Sunyoto (2016) mengatakan lebaran ketupat adalah tradisi asli Indonesia. Hal itu diambil dari satu hadits, “man shoma ramadhana tsumma atba’ahu syi’ta minsyawwalin fakaana shama kasiyaamidahron” (Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seperti telah berpuasa selama setahun penuh) -HR Muslim.
Orang yang berpuasa seperti itu disebut kaffah atau kafatan, artinya sempurna. Kemudian, orang Indonesia menyebutnya kupat (ketupat) atau kupatan. Itu sebabnya, setelah puasa Syawal, ada hari raya ketupat yang artinya hari raya sempurna.
Lalu, H.J de Graaf dalam Malay Annal menyebutkan bahwa ketupat merupakan simbol perayaan hari raya Islam pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah pada abad ke-15.
Bungkus ketupat yang terbuat dari janur digunakan untuk menunjukkan identitas masyarakat pesisir yang banyak ditumbuhi pohon kelapa atau nyiur.
Kemudian, masyarakat pesisir yang identik dengan makanan khas dengan bungkus janur tersebut membuat Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai media dakwah untuk menyebarkan Islam.
Ketupat semakin popular di kalangan umat Islam sendiri ketika Sunan Kalijaga menggunakan ketupat sebagai simbol lebaran ketupat, perayaan yang dilakukan pada 8 Syawal atau seminggu setelah Idul Fitri dan setelah enam hari berpuasa syawal.
Tradisi menyajikan ketupat lalu berlanjut pada masa kerajaan Islam, yaitu pada masa Kerajaan Demak dan Mataram Islam.
Pemandangan tersebut terlihat ketika masyarakat Keraton di Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon melakukan upacara selametan yang disebut sekaten atau grebeg mulud yang dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw. Ketupat menjadi bagian dari sajian penting dalam upacara tersebut.
Demikian asal-usul ketupat Lebaran di Indonesia. Semoga bermanfaat!(BIBIL/NU/PENAMAS ID)