PENAMAS.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong upaya peningkatan kualitas SDM di bidang industri digital.
BACA: MDMC Akhiri Tugas Bantuan Kemanusiaan Pasca-gempa, Ini Pesan Penting untuk Pemkab Cianjur
Hal tersebut diungkapkan Wamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo dalam acara Indonesia Website Awards & Web Developer Talk 2023 di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Menurutnya, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20 persen dari 2021 menjadi 146 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.
“Angka ini juga diprediksi akan terus tumbuh hingga 330 miliar dolar AS pada 2030, sehingga kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam industri digital harus ditingkatkan,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo pun menegaskan pada KTT G20, ekonomi digital adalah kunci masa depan perekonomian dunia dan menjadi pilar ketahanan di masa pandemi dengan kontribusi 15,5 persen dari PDB global.
Selain itu, ekonomi digital juga terbukti berhasil membuka peluang bagi masyarakat kecil agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global.
“Oleh karena itu, penguatan ekosistem digital Indonesia perlu kita dorong bersama-sama terutama dari segi peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia. Hari ini kita masih butuh lebih banyak lagi tenaga kerja di industri digital yang kompetitif,” ungkapnya.
BACA: Kemenag Berikan Bantuan untuk 400 Guru dan 65 Madrasah Terdampak Gempa di Cianjur
Wamenparekraf juga mendorong agar pelaku industri digital dibekali kemampuan problem solving dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi.
“Perlu mendorong kemampuan teknis yang disertai dengan problem solving skill dan rasa kemanusiaan yang tinggi sehingga dalam pengembangan teknologi kedepannya, selain ada nilai ekonomi, ada value added bagi kemajuan negara dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Wamenparekraf juga memberikan selamat kepada Exabytes Indonesia atas terselenggaranya ‘Indonesia Website Awards & Web Developer Talk 2023’, sebuah event yang diharapkan bisa menjadi wadah untuk mendapatkan insight dan networking dari para expert.(rls)