PENAMAS. ID, CIANJUR – Pasca diterpa gempa sepekan silam, bangunan SMKN 1 Cugenang ambruk hingga meliburkan sekolahnya. Pasalnya kegiatan belajar mengajar terhambat karena tidak ada ruangan belajar. Kebijakan itu bersifat khusus ditujukan kepada sekolah terdampak gempa.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Sekolah SMKN 1 Cugenang, Mulyadi. Menurutnya, sekolahnya mengalami kerusakan paling parah dibanding sekolah lainnya untuk tingkat atas. Pihaknya juga mengaku kesulitan menerapkan konsep belajar sehingga langka awal melakukan perapihan puing.
“Kita fokus ke trauma healing karena tidak hanya anak didik juga guru yang terdampak bencana rumahnya. Korban jiwa tidak ada namun kegiatan belajar mengajar terhambat karena kondisi yang tidak memungkinkan. Jadi kita penyelamatan diri untuk kondisi saat ini, ” katanya kepada penamas.id belum lama ini.
Kepala KCD Wilayah VI Disdik Cianjur, Endang Susilastuti membenarkan kondisi sekolah tersebut rusak parah. Sehingga tidak memungkinkan melakukan kegiatan belajar mengajar dalam kondisi yang cukup rawan tersebut.
“Sekolah itu letaknya berada di kaki gunung gede hanya menyisakan 3 ruangan yang masih layak. Namun kondisi saat ini fokus dalam penerapan trauma healing untuk membangkitkan semangat para guru dan siswanya,” ujarnya saat ditemui dalam salah satu kegiatan kemanusiaan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh) Kadisdik Kabar, Dedi Supandi. Menurutnya, tidak memungkinkan jika kondisi sekolah tersebut diperbaiki dalam tahun anggaran sekarang. Pasalnya baru diajukan sehingga baru bisa direalisasikan tahun depan.
“Perlu disampaikan apa yang terjadi di SMKN 1 Cugenang kita akan lakukan pengajuan nanti akan didatangkan konsultan. Apakah harus dibongkar atau direhab, nanti kita akan tunggu itu. Tahun ini sudah tidak memungkinkan, tapi tahun depan melalui pergeseran DAK. Kecuali dari CSR ada yang mau bantu dari perusahaan untuk memperbaikinya,” pungkasnya.(rky)