PENAMAS.ID, CIANJUR – Sejumlah harga kebutuhan pokok penting (Bapokting) di Pasar Muka Cianjur mengalami kenaikan harga. Hal itu terjadi pasca pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga BBM, pada Minggu (4/9/22) lalu.
Roy (51) seorang pembeli di Pasar Muka Cianjur mengatakan, kenaikan harga sembako yang disebabkan oleh naiknya BBM ini sangat berpengaruh dan berat bagi dirinya yang merupakan pengusaha makanan dan restoran.
“Untuk jualan saya masih dengan harga standar, ini cukup berpengaruh terhadap penghasilan. Kita sangat dilematis kalo naikin harga, pembeli pasti gak ada, porsi dikurangin juga gak mungkin,” keluh dia.
Sementara itu, Agus Hendrawan (47) pedagang daging ayam pasar Muka Cianjur mengatakan, sebelum kenaikan BBM harga daging ayam masih stabil diharga Rp. 32 ribu, sampai dengan Rp. 34 ribu. Sekarang, pasca kenaikan harga BBM, harga daging ayam menjadi Rp.36 ribu.
“Dengan kenaikan ini pembeli juga berkurang, untuk pembeli yang biasanya banyak juga berkurang, ini karena pengaruh harga yang naik,” kata dia
Disisi lain, Sulton (25) salah seorang pedagang telur di Pasar Muka Cianjur, mengungkapkan bahwa harga telur masih belum stabil. Semula, harga telur berada di kisaran Rp. 31 ribu, namun sempat turun menjadi Rp 28 ribu. Setelah adanya kenaikan BBM, harga telur pun kembali naik menjadi Rp 30 ribu.
“Pasca naiknya BBM harga telur naik Rp. 2 ribu. Untuk telur sebetulnya sih naik turun, tidak stabil,” ungkapnya.
Kenaikan harga terjadi juga pada komoditi beras, seperti yang dikatakan Aep (36) pedagang pasar muka, kenaikan harga beras terjadi pada jenis premium dan medium yang mencapai sekitar Rp. 5 ratus per kilogram.
“Sebetulnya kenaikan beras sudah dinaikan sehari sebelum kenaikan BBM, harga yang premium, awalnya Rp. 10 ribu sekarang jadi Rp.10.500, yang medium awalnya Rp 9 ribu sekarang nyampe Rp. 10 ribu,” tuturnya. (isn)