PENAMAS.ID – Ketika berbicara tentang hubungan interpersonal, komunikasi adalah kunci utama. Salah satu bentuk komunikasi yang sangat tidak sehat dalam suatu hubungan adalah silent treatment, atau perlakuan diam. Silent treatment adalah ketika seseorang memutuskan untuk menghentikan percakapan atau interaksi dengan orang lain tanpa memberikan penjelasan atau komunikasi yang memadai.
BACA JUGA : 7 Tips Efektif Meningkatkan Value Hidup Anda
Silent treatment memiliki dampak buruk
Meskipun mungkin tampak sebagai cara yang sederhana untuk menghindari konflik, silent treatment memiliki dampak buruk yang serius terhadap kesehatan mental seseorang.
1. Meningkatkan Stres dan Kecemasan
Penerima silent treatment seringkali mengalami tingkat stres dan kecemasan yang tinggi. Ketidakpastian dan perasaan tidak aman yang muncul akibat perlakuan diam dapat menyebabkan ketegangan emosional yang berkepanjangan. Individu yang menerima perlakuan ini mungkin bertanya-tanya apa yang telah mereka lakukan salah dan bagaimana mereka bisa memperbaiki hubungan mereka. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kecemasan yang konstan.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Perlakuan diam dapat menjadi pemicu berbagai gangguan kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan sosial, dan bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dalam beberapa kasus ekstrem. Rasa penolakan yang diperoleh dari silent treatment dapat merusak harga diri seseorang, mengurangi rasa percaya diri, dan menyebabkan perasaan tidak berharga.
3. Gangguan Hubungan Sosial
Perlakuan diam tidak hanya merusak hubungan individu dengan pasangan mereka, tetapi juga dapat berdampak buruk pada hubungan sosial mereka secara keseluruhan. Teman-teman dan keluarga juga bisa terpengaruh oleh perubahan perilaku seseorang yang mengalami silent treatment. Ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun atau menjaga hubungan yang sehat.
BACA JUGA : Mengatasi Rasa Mengantuk Saat Bekerja: 10 Tips Ampuh
4. Menghambat Resolusi Konflik
Salah satu tujuan komunikasi dalam hubungan adalah untuk memecahkan masalah dan mengatasi konflik. Silent treatment jelas bukan cara yang efektif untuk mencapai hal ini. Sebaliknya, hal itu hanya memperpanjang ketidakpastian dan ketegangan dalam hubungan, menyulitkan proses resolusi masalah.
5. Pola Berulang
Perlakuan diam seringkali menjadi pola berulang dalam hubungan yang tidak sehat. Jika seseorang terbiasa menggunakan silent treatment sebagai alat untuk mengendalikan atau menghukum pasangan mereka, hal ini bisa menjadi lingkaran setan yang sulit diputuskan.
Dalam sebuah hubungan yang sehat, komunikasi yang terbuka dan empati adalah kunci untuk memecahkan masalah dan membangun kedekatan. Silent treatment adalah bentuk komunikasi yang merusak dan dapat menyebabkan dampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Penting bagi individu dan pasangan untuk mencari bantuan profesional jika mereka mengalami masalah komunikasi yang serius atau pola hubungan yang tidak sehat.(Laura/Penamas)