PENAMAS.ID, SUKABUMI – Program Kemitraan Pertamina telah berhasil mengantarkan pemilik bengkel rumahan, menjadi bisnis otomotif maju dan berkembang.
Kisah kesuksesan pendiri bengkel Ababbiel, Ismatullah (44 tahun), menjadi salah satu bukti kesuksesan upaya Pertamina dalam memajukan UMKM yang dibinanya.
Pertamina, membantu bengkel Ababbiel melalui kegiatan peminjaman modal, pendampingan dan pembinaan.
“Paling saya rasakan setelah menjadi UMKM Binaan Pertamina. Adanya pinjaman modal untuk menambah usaha penjualan spare part. Saya sangat terbantu dengan berbagai pelatihan yang diberikan khususnya pembukuan,” ungkap Ismatullah melalui siaran pers Pertamina, Selasa, (6/6/2023).
“Pencatatan keuangan semakin rapi, makin jelas pemasukannya, karena sudah terpisah antara pemasukan dari service motor, penjualan spare part, dan jual beli motor sehingga bisa kelihatan mana yang bisa disisihkan sebagai keuntungan. Saya juga diajarkan bagaimana cara melayani pelanggan agar tetap loyal,” jelas Ismatullah.
Outlet otomotif Ababbiel yang dikelola Ismet, di Jalan Pasar Baru Cisaat, Desa Sukamanah, Sukabumi, kini telah merambah bisnis jual beli sepeda motor second. Rata-rata setiap bulan, Ismet bisa menjual 15 sepeda motor.
“Penjualan paling banyak pada saat jelang lebaran sampai 40 motor terjual, karena banyak yang perlu untuk mudik,” kata pria lulusan STM mesin ini.
Penanambahan melengkapi jasa service motor, Bengkel Ababbiel juga menjual komponen spare part sepeda motor seperti, ban, seal karet, busi, rantai motor, kampas rem, kampas kopling dan masih banyak lainnya serta, oli sepeda motor produk Pertamina yakni Enduro Matic, Enduro Racing, Mesran, dan Prima XP.
VP Corcom Pertamina Apresiasi Bisnis Bengkel
Terpisah, VP Corporate Communication (Corcom) PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bisnis bengkel motor, merupakan bisnis yang terus tumbuh seiring dengan populasi motor semakin meningkat setiap tahunnya.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik pada akhir tahun 2022, terdapat sekitar 125,3 juta unit motor di Indonesia, sehingga jasa perbengkelan merupakan satu bidang usaha yang memiliki prospek positif.
Fadjar menambahkan, selain itu usaha bengkel memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi, di mana mampu menyerap tenaga kerja terampil, sekaligus memberikan nilai tambah atau creating shared valuemelalui penjualan produk pelumas Pertamina.
“Usaha kecil yang bergerak di bidang jasa, seperti bengkel merupakan sektor usaha yang bisa mendapatkan dana pinjaman melalui program kemitraan. Adapun pembinaan yang diberikan Pertamina bagi UMKM sektor jasa, tentunya dititikberatkan pada pengelolaan keuangan, manajemen bisnis, layanan pelanggan, serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif,” jelas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Sebagai informasi, seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.