PENAMAS.ID, CIANJUR – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, masih meliburkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, karena status tanggap darurat bencana (TDB) masih diberlakukan.
Kepala Disdikpora Cianjur, Akib Ibrahim mengatakan, sekolah diliburkan hingga satu pekan ke depan atau minggu pertama Desember, sambil menunggu persiapan pola pembelajaran secara daring dan tatap muka.
“Untuk satu pekan ini, masih diliburkan karena sebagian besar bangunan sekolah rusak dan banyak yang ambruk, sehingga pola pembelajaran akan dirapatkan bersama. Namun pilihan sementara di pekan kedua setelah bencana, kegiatan belajar secara daring dan tatap muka akan mulai diterapkan,” ujar Akib kepada Penamas.id, Rabu (30/11/2022).
Pihaknya mencatat, akibat gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, menyebabkan 368 bangunan SD dan SMP yang tersebar di tiga kecamatan, Cianjur, Cugenang, dan Pacet rusak dengan berbagai kategori. Namun, sebagian besar tidak dapat digunakan untuk proses belajar mengajar tatap muka.
Bangunan sekolah yang ambruk, lanjutnya, telah direncanakan untuk menerapkan sistem belajar daring sampai dibangunnya kelas sementara dan bangunan yang rusak kembali diperbaiki atau dibangun ulang. Hal yang sama diberlakukan untuk bangunan yang rawan ambruk atau retak di bagian dindingnya.
“Kita tidak boleh larut karena kasihan anak didik yang baru masuk harus libur kembali karena bencana. Cianjur harus segera bangkit, termasuk pendidikan harus kembali berjalan maksimal,” tegasnya.
Terkait pembangunan kembali ruang kelas yang rusak dan sekolah yang ambruk, pihaknya menunggu rekomendasi dari Dinas PUPR Cianjur yang hingga kini masih melakukan pendataan.
“Kami berharap segera dibangun kembali agar proses belajar mengajar kembali normal,” pungkasnya.(wan/gap)