PENAMAS.ID, CIANJUR – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur berencana melakukan pembelajaran tatap muka di tenda darurat.
Pasalnya, hampir 200 bangunan SD dan SMP mengalami rusak parah saat kejadian gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Cianjur dan hingga kini belum ada perbaikan.
Berdasarkan data yang dihimpun Disdikpora, terdapat 140 bangunan SD yang rusak berat dengan rincian 507 ruangan yang rusak. Sedangkan untuk SMP terdata sebanyak 59 bangunan yang rusak dengan rincian 813 ruang yang mengalami rusak parah.
“Untuk membangun kembali bangunan yang rusak itu ternyata memerlukan proses waktu yang tidak sebentar. Apalagi tingkat kerusakan berat tersebut menunjukkan kondisi bangunan yang harus dibangun dari awal lagi,” ujar Kadisdikpora Cianjur, Akib Ibrahmi kepada Penamas.id, Jumat (2/12/2012).
Untuk itu, sambung Akib, guna mengefektifkan kegiatan pembelajaran direncanakan dengan pemasangan tenda darurat. Bantuan yang didapat berasal dari Kemendikbudristek dan sejumlah perusahaan yang peduli pada dunia pendidikan.
“Tenda darurat memang khusus diperuntukkan untuk kegiatan pembelajaran. Saat ini kita tengah mengumpulkan bantuan dari berbagai perusahaan maupun dari Kemendikbudristek. Cukup banyak yang diperlukan tetapi secara bertahap akan kita pasang supaya kegiatan pendidikan bisa berjalan,” bebernya.
Sementara itu, salah seorang wali siswa, Rustandi (47) yang juga merupakan warga Sukamulya Kecamatan Cugenang menuturkan, sekolah di kampung halamannya memang dalam kondisi rusak parah. Sehingga, kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan sebagaimana mestinya.
“Saya setuju kalau belajar di tenda darurat, supaya anak tidak lupa pelajaran. Kasian kalau kelamaan libur, pelajaran jadi ketinggalan. Apalagi di tenda pengungsian juga anak sulit untuk belajar,” tandasnya.(rky/gap)