PENAMAS.ID, Cianjur – Perkuliahan di Universitas Suryakancana akan mulai dibuka perlahan 1-2 pekan mendatang.
Kebijakan itu diambil menyusul gempa Cianjur yang mengguncang pada 21 November 2022 lalu.
Hanya saja, belum bisa dipastikan kapan perkuliahan tatap muka atau luring bisa dilakukan.
“Mungkin bisa dimulai sekitar 3 sampai 6 bulan mendatang baru bisa ditentukan,” ungkap Rektor Unsur, Dwidja Priyatno, kepada Penamas.id belum lama ini.
Ia menyebut, salah satu pertimbangan adalah kondisi gedung yang mengalami kerusakan akibat guncangan gempa.
Sementara, pembersihan kelas dan fakultas juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Karena dampak gempa yang lumayan parah, maka harus lebih dulu dilakukan perbaikan dan penataan ulang sebagian konstruksi bangunan.
“Kita lakukan perbaikan secara terukur, jadi kita tidak perbaiki begitu saja tanpa melihat struktur geneeringnya,” jelas dia.
“Maka dari itu kita datangkan beberapa konsultan untuk mengecek,” sambung Dwidja.
Dwidja mengungkap, bantuan konsultan ini didapatkan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang kebetulan salah satu staff dosen di Unsur ini adalah alumni dari UNS.
Dwidja berpendapat, dengan kekuatan alumni itu memudahkan membawa bantuan untuk Universitas Suryakancana.
“Terutama konsultasi mengenai struktur bangunan dilihat dari layak dan tidaknya untuk diperbaiki atau perlu pembangunan ulang,” tandas dia. (cr2)