PENAMAS.ID, CIANJUR – Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Nabiel Al-Musawa di acara Muhasabah Akbar MUI Cianjur, semangati warga Cianjur yang baru terkena musibah dengan tausiahnya.
Ribuan jamaah hadir di parhelatan religi hari Minggu, (19/02/2023). Ulama papan atas asal Cianjur itu, ingatkan musibah sebagai penghapus dosa dan pengangkat derajat.
“Musibah itu merupakan penghapus dosa dan pengangkat derajat,” pesan Habib Nabil Al-Musawa.
Kakak dari Waliyullah Habib Mundzir Al-Musawa itu juga menegaskan, bencana atau musibah tidak hanya menimpa ahli maksiat. Mayoritas daerah dengan penduduk beriman seperti Aceh, Cianjur dan Turki juga miliki potensi diuji Allah dengan musibah.
“Maka ketika masyarakat Cianjur disebut sebagian orang terkena musibah karena banyak melakukan maksiat, saya tegaskan tidak, menurut saya ini karena kesalehan masyarakat Cianjur sampai dipilih Allah SWT untuk dibersihkan sisa dosanya, ” ujarnya.
Habieb Nabil yang didaulat membacakan doa penutup di acara Istighosah MUI ini, berikan logika sederhana tapi penuh makna.
Menurutnya, jika musibah hanya menimpa orang tidak beriman, tentunya para Nabi tidak akan ada yang diberikan musibah. Semakin shaleh, lanjut Habib maka akan semakin berat ujian diterima dari Allah.
“Ada tidak nabi yang tidak dikasih musibah oleh Allah? Tidak ada. Nabi Ayub bahkan diberikan cobaan sangat berat, apakah beliau ahli maksiat? bukan, beliau orang sholeh dan dalam keadaan sakit yang luar biasa beratnya, Nabi Aiyub berdoa penuh kesabaran sampai diabadikan di dalam Al Quran,” tutur Ulama kharismatik ini.
Nabi Ayub, lanjut Habib, mengalami penyakit yang merusak badannya, hartanya habis untuk berobat, dan keluarganya kabur meninggalkannya sendirian. Namun Nabi Aiyub tetap berdoa kepada Allah SWT dengan doa yang tulus.
“Beliau tidak bilang ya Allah sembuhkan saya, balikkan harta saya, kembalikan harta saya, tidak, beliau mengatakan wa Anta arhamur rohimin, ya Allah indahnya doanya, dan engkau adalah yang maha penyayang dari yang maha penyayang. Doanya halus kepada Allah SWT,” tutur Pengasuh Majelis Rasulullah ini. (Ahmad Rizky/Penamas.id)