PENAMAS.ID, JAKARTA. Humor di tempat kerja tak melulu berasal dari interaksi antar rekan kerja. Seorang pemimpin yang humoris pun bisa menjadi sumber semangat dan pencair suasana yang ampuh. Kepemimpinan yang jenaka tidak berarti kepemimpinan yang tidak serius, melainkan kepemimpinan yang mampu menyeimbangkan ketegasan dengan sentuhan humor yang positif. Artikel ini membahas beberapa cara seorang atasan dapat menggunakan humor secara efektif di tempat kerja:
1. Tertawa Lepas: Menormalkan Kesalahan dengan Menertawakan Diri Sendiri
Kesalahan adalah hal yang wajar terjadi, tak terkecuali bagi seorang pemimpin. Bos yang kaku dan tak bisa menertawakan dirinya sendiri justru bisa menciptakan suasana tegang dan menimbulkan rasa takut pada karyawan. Sebaliknya, bos yang humor bisa mencairkan suasana dengan menertawakan kesalahan kecil dirinya sendiri. Misalnya, saat presentasi di depan klien tiba-tiba terjadi kesalahan teknis pada slide presentasi. Alih-alih marah atau panik, bos bisa mengatakan dengan senyum, “Wah, sepertinya presentasi saya kehilangan sedikit efek khusus hari ini!” Sikap yang menerima kesalahan dengan humor ini akan membuat karyawan merasa lebih manusiawi dan tidak terlalu stres saat melakukan kesalahan.
2. Ya, Tapi…: Menanggapi Ide Gila dengan Kreativitas
Meeting brainstorming bisa menjadi ajang lahirnya ide-ide brilian. Namun, terkadang muncul juga ide yang di luar kotak dan awalnya kesan konyol. Bos yang kaku mungkin akan langsung menolak ide tersebut. Namun, bos yang jenaka akan menanggapi dengan positif dan mencoba mencari benang merah untuk mengembangkan ide tersebut. Seorang CEO perusahaan mainan mungkin akan tertawa ketika ada karyawan mengusulkan boneka berbulu yang bisa berbicara filsafat. Namun, ia mungkin akan bertanya dengan nada penasaran, “Hmm, menarik. Menurutmu boneka itu akan berbicara tentang filsafat apa ya?” Sikap yang terbuka pada ide yang tidak biasa ini dapat menumbuhkan kreativitas dan inovasi di dalam perusahaan.
3. Tepuk Tangan dan Tawa: Humor sebagai Apresiasi
Humor juga bisa menjadi alat untuk memberikan penghargaan dan meningkatkan semangat karyawan. Saat ada karyawan yang berhasil mencapai target penjualan dengan pencapaian luar biasa, bos bisa memberikan ucapan selamat dengan sentuhan humor. Misalnya, “Wah, lihat ini! Sepertinya bulan ini tim penjualan kita kehilangan banyak jam tidur ya. Tapi hasilnya memang luar biasa! Persiapan pesta perayaan sepertinya harus dipercepat ini!” Sentuhan humor ini akan membuat karyawan merasa dihargai dan semakin semangat untuk berprestasi.
4. Memanfaatkan Meme dan Budaya Pop
Dunia digital penuh dengan meme dan referensi budaya pop yang menggelitik. Bos yang peka bisa memanfaatkan hal ini untuk berkomunikasi dengan karyawan secara lebih dekat dan mencairkan suasana. Misalnya, saat memberikan pengumuman penting melalui email, bos bisa menambahkan meme yang sedang tren dengan caption yang berkaitan dengan isi email tersebut. Tentu saja penggunaan meme dan budaya.
Dengan menerapkan humor secara bijaksana, seorang pemimpin tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan semangat tim. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan humor yang tepat adalah kunci. Seorang pemimpin harus tetap memahami batas-batas yang ada dan menjaga agar humor tidak melewati batas-batas profesionalisme. Dengan demikian, humor dapat menjadi alat yang ampuh dalam membangun hubungan yang kuat dan produktif di tempat kerja.(AHP/PENAMAS.ID)