PENAMAS.ID, CIANJUR – Rencana pengajuan pinjaman dana pembangunan, Pemerintahan Daerah Kabupaten Cianjur ke bank, di tahun anggaran 2023 mendatang, masih menuai pro kontra, terutama di kalangan legislator Cianjur.
Anggota DPRD Cianjur Fraksi Partai Golkar M. Isnaeni mengatakan, untuk kepastian peminjaman ada di tahap Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2023. Jika rancangan RAPBD lolos dan ditandatangani besar kemungkinan pinjaman bisa dipertimbangkan untuk disetujui.
“Jadi mereka (Pemkab Cianjur) rencanakan ajukan pinjaman kemarin. kan baru PPAS (Priorotas Plafon Anggaran Sementara), itu baru perencanaannya aja, kita masih melakukan pembahasan, karena pada akhirnya nanti depisit yang ada, kita akan bahas kembali di RAPBD 2023,” ungkapnya.
Menurutnya, kekurangan anggaran ini dilakukan karena kelebihan penganggaran, sebab depisit anggaran. Itu artinya ada kelebihan belanja dari pada pendapatan.
“Pinjaman sebetulnya bukan opsi pertama, ada tiga alternatif, kita bisa melakukan efisiensi, kalaupun tidak efisiensi kita kan bisa menjual aset, jadi pinjaman itu alternatif terakhir, Tapi yang digemborgemorkan pinjaman,” terangnya.
Menurutnya, masih ada satu persoalan bahwa pinjaman yang dilakukan hanya utuk menutupi tiga program pembangunan jalan itu semua dilakukan di daerah Cianjur Selatan.
“Nah, ada tanda tanya besar bagi kita ini kenapa di utara tidak, di tengah tidak padahal jalan sama, semua pada rusak ko. Jadi itu saja sih, yang mestinya temen-temen dewan mengkajinya sampai kesana,” ungkapnya.
Bagi pihaknya, peminjaman gak ada masalah, namun pembangunan harus merata, karena pembanguna jalan di cianjur masih banyak jalan yang rusak parah.
“Kalo kita belum ada kata setuju atau tidak, tapi yang jelas kalo pembangunan sangat setuju sekali, cuman kan apa betul harus melalui pinjaman. Mudah mudahan sih tidak melakukan pinjaman,” tandasnya.(isn)