PENAMAS.ID, NAMA GP Ansor saat ini viral. Terkait penganiayaan anak kader GP Ansor oleh anak pejabat. Puncaknya, membuat dua Menteri Republik Indonesia bersikap tegas atas kejadian ke para pihak. Lantas, publik bertanya, GP Ansor itu apa?
KH. Abdul Wahhab Hasbullah, merupakan inspirator di balik berdirinya Ansor. Ulama usia 83 tahun itu, tercatat sebagai Pahlawan Nasional sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama (NU).
Umat mengenal nama beliau Mbah Wahhab. Ulama kelahiran 31 Maret 1888 di Pesantren Tambak Beras Jombang, Jawa Timur itu, tahun 1924 mendirikan embrio awal Ansor bernama Syubbanul Wathon.
Syubbanul Wathon (SW), secara harfiah artinya Pemuda Pembela Negara. Seiring perjalanan, SW berubah jadi Pemuda NU. Tahun 1934, Pemuda NU dikenal sebagai Ansoroe Nahdlatoel Oelama (ANO).
Muktamar NU ke-9 tanggal 24 April 1934, di Banyuwangi menetapkan ANO sebagai Banom NU. Sebelum kemerdekaan tahun 1945, Jepang berhasil ‘bumi hanguskan’ ANO.
Usai kemerdekaan, tepatnya tahun 1949 kala itu. Moh Chusaini pelopori aktifasi kembali ANO. Ide itu, disambut oleh Menteri Agama RI periode 1949, KH Wahid Hasyim.
Penyematan nama baru. Metamorfosa ANO dari tahun 1934 menjadi Gerakan Pemuda (GP) Ansor tahun 1949. Terjadi 11 kali kepemimpinan GP Ansor, hingga saat ini Ketua Umumnya, KH Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI Kabinet Indonesia Maju.
Berdasarkan Ensiklopedia Khittah NU: JIlid 2 yang ditulis Nurkholik Ridwan, para Ketua Umum GP Ansor sejak Indonesia merdeka adalah sebagai berikut:
1. Chamid Wijaya (1949-1954)
2. Imron Rosyadi (1954-1963)
3. Chamid Wijaya (1963-1967)
4. Yahya Ubaid (1967-1980)
5. Chalid Mawardi (1980-1985)
6. Slamet Effendi Yusuf (1985-1995)
7. Iqbal Assegaf (1995-1999)
8. Syaifullah Yusuf ( Pjs.1999-2001)
9. Syaifullah Yusuf (2001-2010)
10. Nusron Wahid (2010-2015)
11. Yaqut Cholil Qoumas (2015-2020).
Sejarah mencatat, GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan. Dampaknya terhadap perjalanan bangsa, NU dan masyarakat Indonesia.
GP Ansor saat ini miliki 433 Cabang di Tingkat Kabupaten/Kota. Pengurus Wilayah sudah 32 untuk tingkat Provinsi. Ditambah, kemampuannya mengelola keanggotaan khusus Barisan Ansor Serba Guna (Banser). Banser pun memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.
Menurut Gusmen, sapaan Karib Ketua Umum GP Ansor, Banser itu ada yang jadi Kepala Desa, jadi Lurah, jadi Bupati, jadi Gubernur, jadi Menteri hingga jadi Ketua PSSI.
“Khidmat tanpa batas Banser memasuki babak baru. Dimana tanggung jawab bukan lagi diemban, tapi dipikul melalui prestasi prestasi di tingkat ranting hingga nasional,” ungkap Gusmen di sosial medianya belum lama ini. (Ahmad Rizky/Kader Ansor)