Menteri Luar Negeri: Iran menyerang pasukan Israel dan pusat-pusat intelijen terkait serangan di Suriah
PENAMAS.ID, JAKARTA. Dilansir dari Tehran Times, Menteri Luar Negeri Iran menyatakan hal itu dalam panggilan telepon dengan rekan sejawatnya dari Jepang, Yoko Kamikawa, pada hari Selasa(16/4). Amir Abdollahian mengatakan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya dilakukan “dalam kerangka pertahanan yang sah” dan sebagai “peringatan hukuman” kepada Israel atas serangan nekatnya terhadap kedutaan Iran di Damaskus.
“Iran bertindak militer dengan sangat tepat dan terhitung, menargetkan basis militer dan intelijen yang merupakan asal serangan terhadap bangunan diplomatik negara kami di Damaskus,” kata Amir Abdollahian dilansir dari Tehran Times.
Sebagai balasan atas serangan terhadap kedutaan Iran di Damaskus pada 1 April, Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke wilayah yang diduduki pada Sabtu malam(13/4). Ini adalah operasi militer pertama terhadap rezim Israel dari tanah Iran.
Operasi Janji Sejati adalah operasi militer “terbatas”, menurut Amir Abdollahian. Dia menyatakan bahwa Iran akan terus berupaya diplomatis untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza dan mengharapkan Jepang dan negara-negara G7 lainnya untuk melakukan hal yang sama, menggambarkan konflik di Gaza sebagai “akar” dari meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.
Menteri luar negeri Jepang menyatakan kekhawatiran tentang memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza dan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut. Selain menganjurkan pembicaraan internasional untuk mengakhiri konflik saat ini dan mengembalikan perdamaian dan stabilitas ke wilayah tersebut, Kamikawa menekankan pentingnya mengirim pasokan kemanusiaan ke Gaza.
Dia mengatakan bahwa Jepang menganggap serangan terhadap properti diplomatik sebagai hal yang tercela dan menegaskan kecaman jelas negaranya terhadap serangan Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus.
Kedua menteri luar negeri juga menyampaikan optimisme atas perkembangan hubungan bilateral antara Tehran dan Tokyo.
Selama panggilan telepon dengan rekan-rekan dari Turki, Suriah, Arab Saudi, India, Qatar, Mesir, Malta, Inggris, dan Rusia, Amir Abdollahian menegaskan kembali hak Iran untuk bertahan secara sah.
Menteri luar negeri Iran telah meningkatkan upaya diplomatis setelah tindakan militer Tehran terhadap Israel sebagai tanggapan terhadap serangan rezim Zionis terhadap konsulat Iran di Damaskus.
Amir Abdollahian menjelaskan bahwa Iran sengaja membatasi operasi pembalasan terhadap rezim Israel, dan menggambarkannya sebagai tindakan pencegahan yang dimaksudkan untuk menegur dan memberi peringatan kepada rezim Zionis.
Amir Abdollahian membuat sangat jelas kepada diplomat asing bahwa hak Iran untuk pertahanan yang sah dan hukum internasional, sebagaimana dijamin oleh Pasal 51 Piagam PBB, sepenuhnya dipatuhi oleh reaksi bersenjata Iran terhadap rezim Israel.
Menteri luar negeri Iran menegaskan kembali penolakan Iran terhadap perang dan ketegangan, menggambarkan rezim Zionis adalah sebagai penyebab utama ketidakamanan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut dan menganjurkan langkah-langkah yang terkoordinasi untuk mengakhiri kekejaman dan kejahatan genosida rezim Zionis di Jalur Gaza.
Dia juga mengatakan bahwa Iran mendukung pengembangan keamanan dan ketenangan di seluruh wilayah, mulai dari Laut Tengah hingga Laut Merah, serta perdamaian jangka panjang di Gaza.
(AHP/BBS/PENAMAS.ID)