PENAMAS.ID, SEMARANG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimis peningkatan inklusi keuangan Desa Wisata, dapat perkuat kebangkitan pariwisata.
Melalui siaran persnya, Sandiaga Uno ketika menghadiri Rakorda TPAKD Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis, (27/3/2023) mengatakan keberadaan Desa Wisata saat ini, tak hanya sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan.
Akan tetapi, lanjut Sandiaga sebagai penggerak kebangkitan pariwisata yang berdampak besar terhadap peningkatan ekonomi, dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat.
“Desa wisata ini sudah masuk ke dalam konsep peningkatan ekonomi dari segi penciptaan lapangan kerja di mana ada 4,4 juta lapangan kerja yang akan kita ciptakan pada 2024. Dan desa wisata ini adalah penggerak kebangkitan pariwisata kita, karenanya perlu terus ditunjang dengan peningkatan inklusi keuangan terhadap desa wisata,” ujar Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga menambahkan, pihaknya mengapresiasi kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, yang konsisten meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, utamanya di Desa Wisata.
“KUR (Kredit Usaha Rakyat) menjadi salah satu yang harus didorong. Karena akses KUR ini sudah hampir mencapai 3 juta debitur, tapi di desa-desa wisata ini harus terus kita dorong,” ujar Sandiaga.
Di tempat yang sama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya terus akselerasi meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Berdasarkan survei tiga tahunan OJK tahun 2022, tingkat literasi keuangan di Jawa Tengah pada tahun 2022 sebesar 51,69 persen. Meningkat dibanding tahun 2019 sebesar 47,83 persen.
Sementara, lanjut Ganjar untuk tingkat inklusi keuangan di Jawa Tengah pada 2019 sebesar 65,71 persen dan pada tahun 2022 sebesar 85,97 persen.
“Tentunya kami perlu didampingi agar inklusi ini semakin bagus, nanti kami yang menggerakkan dari sisi massa,” kata Ganjar.
Desa-desa wisata atau pelaku UMKM yang sukses dari sisi inklusi keuangan termasuk literasinya di level lokal, akan ditampilkan agar dapat menjadi role model bagi penggerak desa wisata atau pelaku UMKM lainnya. (Rizky/Rilis/Penamas.id)