PENAMAS.ID, CIANJUR – Badan Penaggulangan Bencana Nasional (BNPB) telah menyiapkan model rumah tahan gempa (RTG) di Cianjur.
RTG tersebut mengacu pada contoh terdahulu yakni Pasaman, Sumatera Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.
Sampai saat ini, pendataan dan validasi data korban terdampak gempa Cianjur masih terus dilakukan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasubdit Kedeputian Rehabilitasi Konstruksi BNPB, Syafera, ditemui kepada PENAMAS.ID di Universitas Putera Indonesia (UNPI) Cianjur, Selasa (27/12/2022).
“Karena ini ada atensi dari Presiden Jokowi, maka BNPB membantu untuk pendataan saja terkait dengan rumah terdampak gempa di Cianjur,”
Sementara untuk rencana pembangunan RTG di Cianjur, sepenuhnya kewenangan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkintan) Cianjur.
Syafera menjelaskan, pedoman pembanguan RTG di Cianjur berpedoman pada Pasaman dan Palu cukup beralasan.
Konsep RTG sendiri terdiri dari tiga macam.
Pertama, Rumah Banua Tadulako (Rumbako) yang merupakan inovasi dari Universitas Tadulako di Palu, Sulawesi Tengah.
Kedua, adalah Domus yang merupakan konsep rumah permanen instan. Terakhir, yakni Rumah Kita.
“Pembangunannya bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat, aplikator atau pihak ketiga. Kita sebatas pendataan saja, bukan programnya digagas kita, ” imbuh dia.
Terpisah, Kabid Perumahan Disperkimtan Cianjur, Kholis Mukhlis, menyatakan program pembangunan rumah rusak berat itu dicanangkan langsung Kementerian PUPR.
Disperkimtan Cianjur dilibatkan dalam pelaksanaan tim teknis untuk merealisasikan program tersebut.
“Kalau untuk program itu memang berpedoman kepada realisasi pelaksanaan pembangunan RTG di Pasaman, Sumbar maupun Palu, Sulteng,” kta dia.
“Sudah matang konsepnya karena sudah berpengalaman. Masyarakat juga bisa membangun sendiri tentunya dengan mengajukan konsep atau sebagai dana stimulan jika rumahnya cukup besar,” tandas Kholis. (rky)