PENAMAS ID– Prinsip hidup ramah orang Sunda, yang dikenal dengan istilah “someah hade ka semah” (ramah dan baik kepada tamu), mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Sunda.
Ada beberapa prinsip hidup ramah orang Sunda yang bisa menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari. Merangkum dari berbagai sumber, berikut ulasannya:
Prinsip Hidup Ramah Orang Sunda
1. Someah Hade ka Semah
Makna: Sikap ramah, murah senyum, dan baik hati terhadap tamu atau siapa pun yang datang. Dalam budaya Sunda, tamu dianggap sebagai orang yang harus dihormati dan dilayani dengan baik.
Praktik: Ketika menerima tamu, masyarakat Sunda biasanya akan menyambut dengan keramahan, menyediakan makanan, dan membuat tamu merasa nyaman selama kunjungan.
2. Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh
Makna: Ini adalah konsep penting dalam hubungan sosial masyarakat Sunda yang berarti saling mengasah (memberi ilmu), saling mengasihi (memberi kasih sayang), dan saling mengasuh (membantu dan melindungi).
Praktik: Prinsip ini mendorong masyarakat untuk selalu menjaga kebersamaan dan kekeluargaan, saling membantu dalam situasi sulit, berbagi ilmu pengetahuan, serta memperlakukan orang lain dengan kasih sayang.
3. Tepa Selira
Makna: Tepa selira adalah sikap yang mengajarkan untuk selalu bertindak dengan mempertimbangkan perasaan dan kondisi orang lain, serta berusaha memahami posisi mereka.
Praktik: Dalam interaksi sosial, orang Sunda berusaha menjaga harmoni dengan menghindari perkataan atau perbuatan yang bisa melukai perasaan orang lain.
4. Ngajaga Tata Krama (Menjaga Etika dan Sopan Santun)
Makna: Tata krama dalam budaya Sunda sangat penting. Orang Sunda diajarkan untuk berbicara dengan bahasa yang halus, menghormati yang lebih tua, serta menunjukkan sikap rendah hati.
Praktik: Dalam kehidupan sehari-hari, ini tercermin dari cara berbicara yang sopan, menghargai pendapat orang lain, dan menunjukkan sikap hormat terutama kepada orang tua atau mereka yang lebih tinggi statusnya.
5. Bersyukur
Makna: Sikap menerima dan bersyukur atas apa yang dimiliki, serta tidak berlebihan dalam ambisi. Prinsip ini mengajarkan orang Sunda untuk tetap merasa puas dan bersyukur dengan rezeki yang diberikan, tanpa memaksakan diri untuk mengejar hal-hal duniawi secara berlebihan.
Praktik: Prinsip ini mengajarkan masyarakat Sunda untuk hidup sederhana dan penuh syukur atas segala anugerah yang diberikan.
6. Gotong Royong dan Kebersamaan
Makna: Masyarakat Sunda sangat menjunjung tinggi semangat gotong royong, yang tercermin dalam berbagai kegiatan sosial. Mereka selalu bersedia membantu sesama, terutama dalam kegiatan yang membutuhkan kerjasama.
Praktik: Misalnya dalam kegiatan pernikahan, membangun rumah, atau acara adat, gotong royong menjadi landasan untuk membantu satu sama lain tanpa pamrih.
Prinsip-prinsip hidup ini mencerminkan budaya Sunda yang sangat menghargai kebersamaan, keramahan, dan kehidupan yang harmonis.(Bil/PENAMAS ID)