PENAMAS.ID, CIREBON – Lima BUMN holding industri pertahanan, Defend ID siap tancap gas usai Rapat Kerja (Raker) perdana. Giat berlangsung mulai dari tanggal 8-10 Februari 2023, bertempat di Hotel Aston Cirebon.
Defend ID, terdiri dari PT Len Industri (Persero), PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia. Pasca diluncurkan pada 2 Maret 2022 lalu, ini Raker pertama Defend ID.
‘Stronger Collaboration for Excellent Performance’ didaulat menjadi tema Raker. Semangat pentingnya kolaborasi untuk performa luar biasa, menjadi bagian terpenting selama 3 hari Raker.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin mengungkapkan komitmen terhadap target yang ingin dicapai merupakan kunci keberhasilan.
“Saya percaya tahun 2023 ini dapat dilewati dengan lebih baik daripada 2022,” ungkap Bobby yang merangkap jabatan sebagai Direktur Utama Difend ID kepada sejumlah awak media.
Di sela-sela rapat kerja, Direktur Teknologi dan Manajemen Portofolio PT Len Industri (Persero), Amalia Maya Fitri sekaligus Ketua Pelaksana Raker Holding Difend ID Tahun 2023 menjelaskan detail agenda Raker 2023.
Pada kesempatan itu, Amalia berikan apresiasi luar biasa kepada tim Corporate Secretary (Corsec) induk holding, anggota holding, dan perusahaan yang tergabung dalam Len Industri Company.
Adapun Anggota Len Industri Company diantaranya, PT Eltran Indonesia, PT Len Railway Systems, PT Surya Energi Indotama dan PT Len Telekomunikasi Indonesia sukses kerja cermat. Selain itu, lanjut Amalia mereka berjuang keras hingga Raker Holding Defend ID tahun 2023 dapat diselenggarakan.
Amalia menambahkan, kegiatan Raker ini karena sukses karena kolaborasi beberapa Industri Pertahanan (Inhan). Komposisinya, terdiri dari PT Dahana, PT Pindad, PT Ipal, PT DI, dan PT Len Industri (Persero) tergolong dalam Defend Id.
Masih menurut Amalia, hari pertama tujuannya membentuk kebersamaan. Hari kedua, fokus terkait rencana strategis industri pertahanan membahas isu strategis.
Dalam raker ini, sambung Amalia terbagi beberapa komisi. Dari setiap komisi akan membuat kesimpulan komitmen dan dilanjutkan rapat pleno. Puncaknya, kelima BUMN industri pertahanan ini bisa selaras.
Amalia juga mengulas, pihaknya harus bisa membangun ekosistem yang sinergis dan semua harus terintegrasi.
“Kita sudah on the right Track, mudah mudahan kita bisa gaspol lagi, supaya bisa mencapai 50 besar industri pertahanan dunia,” kata Amalia.
Disinggung tentang Integrasi 5 BUMN menjadi holding, Amalia tidak menampik akan muncul kendala, dan pasti ada kendala.
Akan tetapi, pihaknya optimis hal itu sebagai tantangan kolaborasi dan transparansi. Nantinya, lanjut Amalia kendala-kendala diawal muncul dan sudah bisa diatasi. (rls)