PENAMAS.ID, JAKARTA – Dilansir dari Moscow Times, Rusia Mendorong ‘Menahan Diri’ Setelah Serangan Iran Terhadap Israel. Rusia menegaskan panggilan untuk semua pihak agar menunjukkan “pengendalian diri” setelah Iran meluncurkan serangan menggunakan rudal dan drone ke Israel. Peristiwa ini memunculkan kekhawatiran mendalam di Moskow, yang menekankan pentingnya menyelesaikan konflik di Timur Tengah dengan cara politik dan diplomatik.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Minggu (14/4), Rusia menekankan bahwa solusi untuk krisis di kawasan tersebut harus ditemukan melalui dialog dan diplomasi antara negara-negara terkait. Moskow juga memperingatkan bahwa ketidakstabilan di Timur Tengah dapat meningkat jika krisis, terutama konflik antara Palestina dan Israel, tidak diselesaikan dengan tuntas.
Pentingnya diplomasi dalam menangani situasi ini diperkuat melalui pembicaraan telepon antara Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, yang berlangsung pada hari Sabtu. Lavrov mengulangi kecaman Rusia terhadap serangan Israel di Suriah bulan ini, yang menyebabkan tewasnya beberapa jenderal Iran.
Selain itu, Rusia juga telah mengungkapkan kekhawatiran atas situasi di Gaza, di mana konflik selama enam bulan terakhir telah menimbulkan ketidakstabilan dan menderita bagi warga sipil. Meskipun tradisionalnya berusaha mempertahankan hubungan dengan semua kekuatan utama di Timur Tengah, konflik di Gaza telah merusak hubungan Rusia dengan Israel.
Di tengah ketegangan ini, Moskow telah meningkatkan kerja sama militer dan politiknya dengan Iran, sebuah langkah yang diperkirakan akan menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara Barat yang memiliki hubungan yang tegang dengan Tehran.
Sementara itu, komunitas internasional terus memantau perkembangan situasi di Timur Tengah dengan kekhawatiran yang meningkat atas potensi eskalasi konflik. Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan telah meningkat di kawasan tersebut, dengan serangkaian insiden yang melibatkan Iran, Israel, dan negara-negara tetangga lainnya.
Meskipun kedua belah pihak saat ini menunjukkan sikap yang menekankan pentingnya menemukan solusi diplomatik untuk konflik ini, banyak yang khawatir bahwa eskalasi lebih lanjut bisa terjadi jika situasi tidak ditangani dengan hati-hati. Dalam hal ini, peran mediator seperti Rusia mungkin akan menjadi semakin penting untuk meredakan ketegangan dan membantu mencapai kesepakatan yang stabil dan berkelanjutan bagi kedua belah pihak.
(AHP/BBS/PENAMAS.ID)