PENAMAS.ID, CIANJUR – Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 skala richter mengguncang Cianjur dan merusak banyak bangunan, termasuk sejumlah gedung di Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur dan melumpuhkan aktivitas perkuliahan mahasiswa.
Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Unsur Cianjur, Dading Z Ibrahim mengatakan, 50 persen bangunan Unsur mengalami kerusakan cukup parah. Sehingga, semua kegiatan terpaksa dihentikan demi keamanan dan keselamatan semua pihak.
“Langkah awal yang diambil fakultas ialah dengan melakukan penyelamatan pada seluruh mahasiswa dan jajaran tenaga pendidik. Karena gempa susulan masih kerap terjadi,” ujar Dading kepada Penamas.id, Selasa (22/11/2022).
Dading menuturkan, saat peristiwa gempa terjadi pada pukul 13.21 Wib, sebagian besar mahasiswa dan dosen sedang melaksanakan kegiatan perkuliahan. Sontak, semua orang panik dan berhamburan keluar kelas untuk menyelamatkan diri.
“Tidak ada korban jiwa, hanya ada mahasiswa yang terkena runtuhan genting dan sudah kami tangani. Demi keamanan, kami pulangkan semua mahasiswa dan ke depannya proses perkuliahan akan dilaksanakan secara online (daring) sampai waktu yang belum ditentukan,” tuturnya.
Terpisah, Muhamad Akhrom, Kasubbag Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Cianjur mengatakan, satu unit bangunan FKIP di gedung D bagian lantai 2 dan aula mengalami kerusakan. Selain itu, satu unit mobil juga ada tertimpa runtuhan bangunan.
“Kerusakan bencana ada di gedung D lantai 2 dan aula yang atapnya ambruk. Ditambah sebuah mobil yang tertimpa reruntuhan kecil di bagian pinggir. Perkiraan kerugian semuanya bisa sampai ratusan juta,” bebernya.
Sebelumnya, gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,6 yang berpusat di kedalaman 10 kilometer arah barat daya Cianjur, terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 Wib.
Diduga, gempa berasal dari pergerakan aktivitas Sesar Cimandiri yang menyebabkan sekitar 162 orang meninggal dunia dan 326 orang mengalami luka ringan hingga berat.(cr2/gap)