PENAMAS.ID, KEBUMEN – Syaikh Mubin adalah cicit dari Raja para Waliyullah, Syekh Abdul Qadir Jaelani. Lokasi makam Syaikh Mubin berada dekat pantai selatan tanah jawa.
Posisi tepatnya Makam Guru dari Dewan Walisanga ini, ada di Kampung Nagasari, Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Jaraknya sekitar 5 menit dari Pantai Petanahan. Area makam Syaikh Mubin berbeda dengan makam Walisanga pada umumnya.
Maqbarah (kuburan) Syaikh Mubin dibuat sederhana. Disekitarnya dikelilingi bambu dan ternak hewan serba putih. Nuansa sakral dan hening begitu kental ketika memasuki bangunan makam.
Juru kunci turun temurun di Syaikh Mubin, Katiman (70) menjelaskan, Syaikh Mubin merupakan generasi pertama Waliyullah dari Gujarat, India. Termasuk jajaran Guru dari Walisanga.
“Mbah Mubin gurunya Walisanga. Usianya sejak abad ke-14. Karena beliau sufi, jadi ketika sudah menjalankan dakwahnya diteruskan dengan uzlah atau mengasingkan diri di tempat ini,” kata Katiman menuturkan dengan dialek jawa, Kamis, (24/8/2023).
Nasab Syaikh Mubin melansir dari berbagai sumber terpercaya menyambung hingga Rasulullah SAW. Syaikh Mubin bin Syaikh Musan bin Syaikh bin Syaikb Wahab bin Syaikh Abdul Qadir Jaelani. Nama lengkapnya Syaikh Najmudin Ali Mubin.
“Makam Mbah Mubin ini biasanya ramai diziarahi pada bulan Ruwah. Sebulan sebelum bulan puasa. Bapak saya dan kakek turun temurun memiliki, menjaga dan merawat makam Syaikh Mubin,” tutur Katiman.
Di tempat yang sama, salah satu Peziarah dari Yogyakarta, Ricky Harianto menjelaskan figur Syaikh Mubin merupakan Mursyid Thoriqoh Qodiriyah. Menurutnya, Syaikh Mubin juga pernah menjadi Guru Tasawuf Syaikh Syarif Hidayatullah, Gunung Jati Cirebon.
“Kami meyakini dari keterangan orang tua kami, bahwa Syaikh Mubin merupakan guru dari raja para wali Sunan Gunung Jati. Namun hal itu menjadi rahasia di kalangan ikhwan tarekat,” ungkap Harianto.
Makam Syaikh Mubin Menjadi Lokasi Penggemblengan Tawasul Raja Kesultanan Mataram
Figur yang karib disapa Mbah Katiman ini menjelaskan, Makam Mbah Mubin zaman dahulunya merupakan tempat tawasul Raja-raja tanah jawa.
Menurutnya, Sultan Agung Hanyokrokusumo Mataram pernah melakukan tawasul dan tapa tirakat di pohon samping Maqbarah Mbah Mubin. Hal itu, ditashihkan oleh para sesepuh di Buluspesantren.
“Sultan Mataram pernah tirakat disini zaman dahulu. Karena lokasi pohon samping makamnya banyak disalah gunakan untuk hal syirik dan musryik oleh pengunjung. Maka pohonnya ditebang oleh pengurus makam,” ungkap Katiman.
Makam Syaikh Mubin, memiliki nilai tarikh dan sejarah dakwah islam yang sakral di pesisir pantai selatan Jawa. Namun, ironisnya makam dan infrastruktur jalan ke Syaikh Mubin kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten setempat. (Redaksi/Penamas.id)