PENAMAS.ID, CIANJUR – Permintaan batik khas Cianjur terus berkembang pesat seiring tingginya minat masyarakat untuk menggunakan batik dalam berbagai fashion kekinian.
Hal tersebut dibuktikan Dahlia Batik Genturan yang merupakan salah satu kelompok usaha pembuatan batik khas Cianjur dan sudah berdiri sejak 2010 silam.
Tak main-main, pangsa pasar Dahlia Batik Genturan bukan hanya di wilayah Cianjur saja, namun juga sudah menembus pasar nasional hingga internasional.
“Penjualan batik Cianjur buatan kami sudah sampai ke luar negeri, seperti Jepang, Jerman, Inggris dan negara-negara lainnya,” ujar Manajemen Dahlia Batik Genturan, Rangga kepada Penamas.id, Rabu (16/11/2022).
Tak hanya itu, saat ini Dahlia Batik Genturan pun sedang menyiapkan program khusus untuk memperkenalkan batik di kancah internasional secara lebih eksklusif.
“Saat ini kami sedang proses program baru, yaitu membawa batik Cianjur ke kancah internasional, dan rencananya ada dua negara yang sudah kami bidik, yaitu Inggris dan Australia,” ungkapnya.
Rangga mengatakan, jika batik Cianjur memiliki banyak jenis, di antaranya; batik galuh mukti, batik galus, batik aria, batik kinanti, batik gurisa, batik pangkur, gunung padang, batik lodaya, dan batik gawarughada. Semuanya menampilkan corak tiga pilar budaya Cianjur, yaitu ngaos, mamaos, dan maenpo yang sarat makna.
“Batik Cianjur itu banyak jenisnya. Di Dahlia Batik Genturan sendiri, ada batik ayam pelung baralak nangkup, batik kacapi suling, batik pandan wangi. Itu semua beda-beda, tergantung dari owner atau pembuatnya,” ungkapnya.
Rangga menuturkan, batik Cianjur sudah ada sejak 1920 silam dan terus berkembang hingga saat ini.
“Tapi untuk Dahlia Batik Genturan sendiri mulai berdiri sejak 12 tahun yang lalu. Dulu itu batik yang terkenal di Cianjur ada di daerah Sindanglaka, Karangtengah,” terangnya.
Rangga menjelaskan, dalam proses pembuatan batik khas Cianjur, Dahlia Batik Genturan menggunakan dua metode yaitu dengan cara dicap dan ditulis langsung oleh tangan seniman batik.
“Dalam setiap proses pembuatan batik semua masih dilakukan secara tradisional, oleh tangan seniman batik, yang tentunya berlisensi khusus.
Ia mengaku, saat ini omzet penjualan batik Cianjur bisa mencapai Rp50 jutaan per bulan.
“Ke depannya, semoga usaha Dahlia Batik Genturan terus berkembang dan batik khas Cianjur bisa dikenal masyarakat dunia,” pungkasnya.(ayy/gap)