PENAMAS.ID, CIANJUR – Modus iming-iming umrah biaya murah, Ratusan orang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban penipuan. Mirisnya, pelaku menjanjikan biaya di bawah Rp 6 juta dengan modus subsidi dari donatur asal Timur Tengah.
Aban Muhammad Sa’ban (31), salah satu korban, mengutarakan dugaan penipuan berkedok umroh murah itu berawal dari pertemuannya dengan M yang merupakan warga Kecamatan Cikadu.
“Saya kenal dengan M ini saat berangkat umroh. Satu rombongan dengan saya,” kata Aban, Senin (15/1/2024).
Aban menuturkan M menawarkan paket umroh murah, dimana dengan hanya membayar Rp 6 juta jemaah sudah bisa berangkat umrah ke Saudi Arabia.
Aban menerangkan, biaya umroh tersebut bisa murah lantaran ada donatur dari Timur Tengah. Ironisnya, tidak sedikit warga yang dijanjikan gratis, tak sekadar subsidi biaya.
“Jadi M ini dapat program dari saudaranya yang di Jakarta. Saudaranya ini yang awalnya menawarkan, kemudian di Cianjurnya dijalankan oleh M dengan menawarkan ke warga. Penawarannya paket umroh murah dan ada juga yang dijanjikan gratis,” imbuh Aban.
“Katanya bisa murah karena ada donatur dari Timur Tengah. Anaknya yang sakit sembuh kemudian bernazar akan memberikan bantuan hingga membantu biaya umroh,” sambung Aban.
Aban menambahkan, status M yang merupakan tokoh, membuatnya percaya. Dirinya pun mendaftarkan diri untuk berangkat umroh. “Saya daftar dengan istri dan orangtua saya. Karena saat itu percaya saja,” kata Aban.
Bahkan dia yang mendapatkan informasi terdapat warga yang sudah diberangkatkan umrah murah. Hal itu membuatnya semakin yakin dengan program tersebut.
Menurutnya, tidak sedikit warga sekitar dan tetangganya di Desa Kertajaya kecamatan Tanggeung yang juga ditawarkan.
“Total sampai saat ini ada 50 orang lebih yang mendaftar dan dikoordinatori oleh saya. Karena memang awalnya meyakinkan. Apalagi kan ada yang sudah diberangkatkan sekitar belasan orang di Kecamatan Cikadu,” ujar Aban.
Aban mengungkapkan, para calo jemaah umroh tersebut, dijanjikan berangkat umroh pada September 2023 lalu. Namun beberapa kali diundur hingga akhirnya kembali dijanjikan akan berangkat pada Desember 2023.
Bahkan hingga bulan Desember, sudah muncul rangkaian kegiatan oleh salah satu travel dan sudah dilakukan manasik. Namun, hingga hari ini pemberangkatan umroh tersebut sebatas janji.
“Jadi belum diberangkatkan sampai sekarang. Jadwal dari travel juga hanya jadwal, karena ternyata belum dibayar ke pihak travelnya,” ucap Aban.
Pihaknya menyebut para jamaah mulai sadar ditipu saat pemberangkatan selalu mundur. Mereka mulai menyadari ada dugaan penipuan berkedok unrah murah.
“Kami mulai curiga dengan diundur-undurnya pemberangkatan. Kemudian saat ditanya ke M dan saudaranya juga tidak pernah jelas. Kadang hanya dijawab iya saja tanpa ada penjelasan. Ditambah pernah ada alasan uangnya belum bisa dikirim, karena ada konflik di Timur Tengah. Ketika ada yang mau usahakan ditolak juga dengan alasan takut donaturnya tersinggung,” ujar Aban.
Puncaknya, lanjut Aban, dirinya melaporkan dugaan penipuan tersebut ke kepolisian. “Kita laporkan M dan saudaranya. Karena ketidak jelasan ini. Ditambah kasihan masyarakat yang sudah sangat berharap, apalagi mereka yang hanya butuh serabutan. Sudah berharap besar tapi ternyata begini,” ungkapnya.
Kuasa Hukum Korban Buka Laporan di Polres Cianjur
Kuasa Hukum korban, Topan Nugraha mengatakan pihaknya sudah melaporkan dugaan penipuan itu ke Polres Cianjur. Menurutnya diduga korban dugaan penipuan berkedok umroh tersebut mencapai 400 orang lebih.
“Kalau korban diduga mencapai lebih dari 400 orang, dari total 28 koordinator. Tapi yang sudah menguasakan dan melapor ada 50 orang,” ujar Topan.
Pihaknya berharap polisi segera menindaklanjuti kasus tersebut. Pasalnya, korban cukup banyak dan merupakan warga tidak mampu. “Kami mendorong kepolisian untuk segera menyelidiki kasus ini,” kata Topan.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan pihanya sudah menerima laporan dugaan penipuan tersebut dan menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
“Segera kita selidiki lebih lanjut,” pungkas Tono. (Redaksi/Bbs/Penamas.id)