PENAMAS.ID, JAKARTA Sesuai dengan ekspektasi pasar, Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan federal funds rate di kisaran 5,25% – 5,5% dalam pertemuan kebijakan mereka pada 1 Mei 2024, Dilansri dari Investing.com. Keputusan ini memicu respon positif di pasar keuangan global.
Analisis Investing.com: Jeda di Tengah Kekhawatiran Inflasi
Meskipun mempertahankan suku bunga tidak berubah, pernyataan kebijakan The Fed dan konferensi pers Jerome Powell kurang memberikan arahan yang jelas tentang pemangkasan suku bunga di masa depan, menurut analisis Investing.com. Meskipun proyeksi dot plot bulan Maret mengisyaratkan potensi penurunan, angka inflasi AS terbaru yang tetap berada di atas target 2% bank sentral tampaknya mendorong The Fed untuk mengambil pendekatan yang hati-hati.
Ketidakpastian Tetap Ada bagi Investor
Tidak adanya jadwal pasti untuk potensi pemangkasan suku bunga menciptakan ketidakpastian bagi investor, seperti yang dilaporkan oleh Investing.com. Pertemuan FOMC bulan Juni mendatang akan menjadi penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang arah kebijakan moneter The Fed di masa depan.
Dampak Positif bagi Pasar Indonesia
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada awalnya menguntungkan pasar keuangan Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan kenaikan signifikan pada 2 Mei, mencerminkan sentimen positif di Wall Street, yang ditutup lebih tinggi pada 1 Mei. Namun, Rupiah Indonesia masih sedikit melemah terhadap dolar AS karena investor menunggu perkembangan lebih lanjut.
Analis Sepakat tentang Prospek Jangka Pendek
Analis keuangan, seperti yang dilaporkan oleh Investing.com, sebagian besar setuju bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan hingga pertemuan FOMC Juni. Setelah itu, keputusan tentang penurunan suku bunga akan sangat tergantung pada data ekonomi AS, terutama tren inflasi.
Fokus Beralih ke Pertemuan Juni
Sementara keputusan The Fed membawa some stabilitas sementara, pertanyaan tentang penyesuaian kebijakan moneter di masa depan masih ada. Investor dan analis akan mencermati dengan seksama rilis data ekonomi mendatang dan pernyataan Jerome Powell pada pertemuan FOMC Juni untuk memahami rencana The Fed terkait suku bunga.
(AHP/BBS/PENAMAS.ID)