PENAMAS.ID, CIANJUR – Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Gunung Gede Pangrango (AMGP) berunjuk rasa di Gedung DPRD Cianjur untuk menolak proyek geothermal, Jumat (19/5/2023).
BACA: TQN Astana Gunung Jati, Mutiara Tersembunyi Syekh Tholhah Dari Cirebon
Setelah berorasi, perwakilan warga dari tiga desa dan dua kecamatan tersebut diterima oleh DPRD Cianjur dari Komisi A.
Kemudian, digelar mediasi antara warga dan PT. Geo Patra yang turut disaksikan Forkopimda Cianjur dan Kementerian ESDM.
“Penolakan seperti ini bukan hal yang baru, ini sudah biasa. Mungkin berawal dari ketidakpahaman, proyek ini sangat ramah lingkungan, tidak merusak alam. Bahkan tidak menguras sumber daya air yang selama ini warga khawatirkan,” ujar Andi Susmanto perwakilan dari Kementerian ESDM saat mencoba meyakinkan massa.
Namun, perwakilan warga berbeda pendapat seperti yang disampaikan Sirajudin. Menurutnya, proyek geothermal tidak transparan lantaran berpotensi merusak lingkungan yang bukan hanya berdampak bagi warga saja, tapi juga ekosistem di sekitar proyek.
BACA: Ternyata Ini Proyek BTS 4G yang Menjerat Johnny G Plate Korupsi Rp8 Triliun
“Program ini sama sekali awalnya tidak disosialisasikan dulu, sehingga kami tidak tahu seperti apa prosesnya. Kami pun melek teknologi dan informasi, kami tahu proyek-proyek seperti ini di seluruh dunia pada akhirnya akan mengekploitasi alam. Selain berpotensi merusak lingkungan, kami menginginkan agar tahapan proyek panas bumi ini dihentikan dulu,” ujar Koordinator Aksi, Aherojudin.
Sementara itu, Anggota DPRD Cianjur dari Komisi A, Igun Gunawan mencoba memfasilitasi kedua belah pihak secara objektif.
Ia pun menutup mediasi dan meminta waktu pada semua pihak untuk mempelajari tuntutan para pengunjuk rasa. Massa pun akhirnya membubarkan diri.
Itulah informasi Tolak Proyek Geothermal Gunung Gede, Massa AMGP Geruduk Kantor DPRD Cianjur. (Rikky/Siska/Penamas)