PENAMAS.ID, FLORES TIMUR – Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT belum lama ini, menyebabkan 2.734 Kepala Keluarga mengungsi di 3 lokasi berbeda. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto sigap menyambangi para korban terdampak erupsi.
Berdasarkan siaran pers BNPB pada Rabu, (6/11/2024), Suharyanto meninjau langsung dan berdialog dengan pengungsi di Desa Bokang yang berisikan 606 jiwa, Pengungsian Desa Konga yang menampung 1.219 warga dan Pengungsian Desa Lewolaga yang dijadikan tempat berlindung bagi 647 orang.
“2.734 kepala keluarga (terdampak) dipindah, daripada kita ambil risiko. Tidak menimpa kita tapi anak cucu kita (bisa terdampak),” kata Suharyanto.
Ia menambahkan, relokasi ini sangat penting dan menjadi salah satu langkah mitigasi jangka panjang. Sebagian wargapun menyetujui relokasi khususnya warga yang tingal di radius 7 km dari puncak Gunung Lewetobi Laki-Laki.
“Gunung tidak bisa dipindah jadi kita (masyarakat) yang harus pindah ke tempat aman. Mudah-mudahan kita bekerja sama yang baik, relokasi disiapkan dan tanggungjawab pemerintah dan relokasi mandiri juga boleh, pemerintah yang bangunkan rumahnya,” tambah Suharyanto.
Banyaknya warga yang tinggal di radius bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, membuat Suharyanto mengimbau kepada pemerintah daerah dan juga masyarakat agar mau lakukan relokasi. Pasalnya, bencana dapat terjadi kapanpun dan warga mesti menghindari lokasi berbahaya.
“Gunung tidak bisa dipindah jadi kita (masyarakat) yang harus pindah ke tempat aman. Mudah-mudahan kita bekerja sama yang baik, relokasi disiapkan dan tanggungjawab pemerintah dan relokasi mandiri juga boleh, pemerintah yang bangunkan rumahnya,” tambah Suharyanto.
Tak lupa Suharyanto berpesan kepada para masyarakat dan juga perangkat daerah setempat untuk tetap waspada dan bersiaga, mengingat status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada di Level IV (AWAS).
Pada akhir dialog, Kepala BNPB secara langsung memberikan bantuan secara simbolis, kepada beberapa warga sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat atas warganya yang terdampak bencana.
“Salam hormat dan turut berbela sungkawa dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden, kehadiran saya diperintah oleh beliau berdua dan dipantau terus,” kata Suharyanto.
Pemerintah pusat tidak tinggal diam atas bencana yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, meskipun Bandara Larantuka sempat ditutup, Suharyanto beserta jajaran menggunakan alternatif lain agar tetap dapat tiba di lokasi terdampak pada Selasa, (5/11/2024) kemarin.
“Bandara Larantuka kemarin tidak bisa masuk, kami hari ini baru bisa sampai. Kemarin malam berangkat menggunakan pesawat sampai Lombok, dari Lombok pesawat ke Lembata, dari Lembata menggunakan kapal laut ke Larantuka,” imbuhnya.
Pihaknya menegaskan, selama masa tanggap darurat maka seluruh kebutuhan dasar para pengungsi akan dibantu oleh para pemangku kebijakan.
“Selama tanggap darurat, kebutuhan dasar akan kita penuhi, makan,minum, air bersih, tempat berlindung, pakaian, susu bayi dikasih semua,” tegasnya. (Redaksi/Rls/Penamas.id)