PENAMAS.ID, MALANG – Ribuan Aremania menggelar doa bersama dan tabur bunga memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan di depan pintu masuk VIP Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Selain Aremania, seluruh pemain Singo Edan, manajemen, ofisial tim termasuk karyawan Arema FC pun turut serta dalam momen haru tersebut. Mereka datang untuk mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan.
Usai tabur bunga, sejumlah perwakilan pun menyalakan lilin-lilin yang membentuk tulisan Arema.
Pelatih Arema FC Javier Roca mengatakan, para pemain Arema FC selalu mendoakan Aremania yang menjadi korban dalam peristiwa memilukan pada 1 Oktober 2022 tersebut.
“Setiap ada kegiatan apapun, kita selalu mendoakan Aremania yang menjadi korban. Semoga damai di sisi-Nya,” ujarnya mengutip Antara, Kamis (10/11/2022).
Sementara itu, sebanyak 135 keranda diarak massa dari Stadion Gajayana menuju Balai Kota Malang atau Bundaran Tugu Kota Malang. Aksi tersebut untuk memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan.
Tampak ratusan keranda yang diarak terpasang foto serta nama-nama korban yang meninggal dunia dalam peristiwa 1 Oktober 2022.
“Memang jumlah keranda ini kita sesuaikan dengan jumlah korban sebanyak 135 orang. Memang ada yang dipasang foto dan ada yang tidak berkenan, jadi kami pasang nama,” ujar salah satu anggota, Tim Gabungan Aremania (TGA) Kacong mengutip deticom, Kamis (10/11/2022).
Selain keranda, massa juga membawa spanduk, banner, hingga poster ungkapan duka dan tuntutan keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi Pilu Kanjuruhan
Pada Sabtu (1/10/2022), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan semakin kacau, di mana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
Akibat kejadian itu, sebanyak 135 orang dilaporkan meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di kepala dan leher dan asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang. Selain itu, dilaporkan juga ada ratusan orang yang mengalami luka ringan termasuk luka berat.(gap/bbs)