Penamas.id – Boneka Labubu, yang kini menjadi fenomena di media sosial karena unggahan Lisa BlackPink, pertama kali diciptakan oleh ilustrator asal Hong Kong, Kasing Lung, pada tahun 2015. Kasing Lung populer sebagai pembuat buku cerita anak-anak yang inovatif, dan salah satu karya terkenalnya adalah seri cerita berjudul “The Monsters”.
Inspirasi dari Mitologi Nordik
Dalam buku “The Monsters”, Kasing Lung terinspirasi oleh mitologi Nordik dan dongeng-dongeng Eropa. Ia menciptakan karakter elf bernama Labubu, yang kemudian menjadi pusat dari dunia elf. Dengan sentuhan kreatifnya, Kasing Lung berhasil mengubah konsep cerita tradisional yang biasanya ditujukan untuk anak-anak, menjadi lebih unik dan menarik.
BACA DISINI Sinopsis Film M3GAN, Boneka dengan Teknologi AI
Gaya Visual yang Berbeda
Salah satu ciri khas dari karya Kasing Lung adalah penggunaan garis hitam putih yang kuat. Gaya ini menciptakan kontras yang mencolok, menonjolkan elemen visual dengan cara yang menarik. Tidak hanya terlihat estetik, tetapi juga menciptakan suasana yang lucu sekaligus sedikit menyeramkan. Pendekatan ini memberikan interpretasi yang mendalam terhadap karakter monster, serta interaksi mereka dengan dunia di sekitar.
Perkembangan Boneka Labubu
Setelah peluncuran karakter Labubu, boneka ini mulai menarik perhatian di kalangan penggemar. Berkat desainnya yang unik dan karakter yang relatable, Labubu berhasil menyentuh hati banyak orang. Dalam beberapa tahun terakhir, boneka ini menjadi viral, terutama di platform media sosial, di mana pengguna mengunggah foto dan video Labubu dalam berbagai situasi menggemaskan.
BACA DISINI Lisa Blackpink Diberi Kejutan Fans Diulang Tahunnya Ke 26
Boneka Labubu bukan hanya sekadar mainan; ia adalah hasil kreativitas dan inovasi Kasing Lung yang berhasil menggabungkan elemen cerita, mitologi, dan seni visual. Dengan latar belakang yang kaya dan desain yang menarik, Labubu telah menjadi simbol dari imajinasi yang tak terbatas dan kekuatan dari cerita dalam menyatukan orang-orang. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya melestarikan dan menghargai karya seni yang dapat menginspirasi generasi mendatang.(Hanni/Penamas)