PENAMAS.ID, JAKARTA – Dilansir dari Investopedia. Pakar-pakar dasar ekonomi negara tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam keterangan pada hari Jumat (29/3/2024).
Berbicara dalam wawancara di Federal Reserve Bank of San Francisco, Powell mengatakan para pembuat kebijakan di bank sentral tersebut tetap tenang dan tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga kunci fed, yang memengaruhi biaya pinjaman untuk hipotek, kartu kredit, dan berbagai jenis pinjaman lainnya.
Para pejabat Federal Reserve telah mempertimbangkan seberapa tinggi mereka akan mempertahankan suku bunga fed dan untuk berapa lama, setelah mempertahankannya pada level tertinggi dalam 23 tahun sejak Juli dalam upaya untuk meredakan inflasi. Biaya pinjaman yang tinggi memerangi inflasi dengan mengurangi minat untuk meminjam dan menghabiskan uang, yang juga menekan ekonomi. Jadi, tugas berat Federal Reserve adalah mempertahankan suku bunga cukup tinggi untuk meredakan inflasi tanpa menyebabkan resesi.
“Ekonomi saat ini kuat, pasar tenaga kerja kuat, dan inflasi telah mulai turun,” kata Powell. “Kami akan berhati-hati tentang keputusan ini karena kami bisa.” Kata Jerome Powell jumat (29/3/2024) dilansir dari investopedia.
Data Terbaru Menunjukkan Inflasi Masih Di Atas Target Komentar Powell datang setelah laporan resmi pemerintah tentang inflasi pada hari Jumat menunjukkan harga konsumen masih meningkat lebih cepat dari target Federal Reserve sebesar 2% per tahun, dengan data sebagian besar memenuhi ekspektasi para peramal.
Powell dan pejabat lain telah mengatakan bahwa mereka akan memerlukan lebih banyak data yang menunjukkan inflasi menurun sebelum mereka akan menurunkan suku bunga. Meskipun inflasi turun dengan cepat pada akhir 2023, data dari Januari dan Februari menunjukkan adanya peningkatan kembali. Powell mengatakan para pembuat kebijakan tidak ingin bereaksi berlebihan terhadap kedua tren tersebut, dan laporan terbaru itu tidak mengubah pandangan tersebut.
“Keputusan untuk mulai menurunkan suku bunga adalah sangat penting karena risikonya dua arah. Jika kita menurunkan suku bunga terlalu cepat, ada kemungkinan bahwa inflasi akan kembali meningkat dan kita harus kembali lagi, dan itu akan sangat mengganggu,” kata Jerome Powell. “Ada juga risiko bahwa kita akan menunggu terlalu lama dan dalam hal itu, itu bisa menjadi kerusakan yang tidak perlu, tidak diperlukan bagi ekonomi dan mungkin pasar tenaga kerja.” Lanjutnya.
Sumber: Investopedia
(AHP/BBS/Penamas.id)