PENAMAS.ID, CIANJUR – Gegara awan konvektif, Cianjur diguyur hujan lebat. Angin kencang dan hujan deras tak henti dari siang hingga malam, pada Senin, (20/03/2023) mengguyur Kota Maenpo.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis data dari Stasiun Klimatologi Jabar (Jabar).
Berdasarkan pantauan, kondisi bulan Maret 2023, keberadaan awan konvektif sering terlihat.
Gegara awalnya, energi utama dari terbentuknya awan konvektif berasal dari cuaca panas yang terjadi.
Berdasarkan pantauan Stasiun Klimatologi BMKG Jabar, kondisi bulan maret, keberadaan awan konvektif sering terlihat. Hal tersebut dikarenakan terbentuknya awan konvektif dari kondisi cuaca panas yang terjadi sejak pagi hingga siang hari.
Gegaranya, energi utama dari terbentuknya awan konvektif berasal dari cuaca panas yang terjadi. Selain itu, kelembaban yang terjadi bulan Maret 2023, turut menjadi faktor pendukung.
“Kondisi bulan Maret 2023 ini, masih ada beberapa fenomena yang mendukung untuk pertumbuhan awan hujan. Istilahnya awan konvektif. Awan konvektif tersebut energi utamanya dari cuaca panas yang terjadi sejak pagi hingga siang hari,” ujar Prakirawan Cuaca Stasiun Klimatologi BMKG Jabar, Leni Jantika.
“Ketika sore hari, muncul awan konvektif. Yang terpantau kami, statusnya Cianjur awan konvektifnya signifikan yang menyebabkan hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang,” katanya.
Leni menambahkan, cuaca cukup ekstrem tersebut, turut terdorong oleh adanya jenis awan Cumulonimbus. Sehingga cuaca ekstrem yang saat ini mengepung Kabupaten Cianjur bukan karena siklon.
Dari hasil pantauan Stasiun Klimatologi BMKG Jabar, tidak terlihat pergerakan maupun keberadaan dari siklon apapun.
“Bukan karena siklon dan tidak terpantau. Kondisi ini, diperkirakan akan terjadi selama tiga hari kedepan, masih akan terus terjadi hingga pada bulan Mei 2023 dan pada bulan Juni akan memasuki musim panas,” pungkasnya. (Rizky/Rilis/Penamas)