PENAMAS.ID– Berikut Ulasannya, mengenal sekaten yang merupakan tradisi peringatan Maulid Nabi khas kota Solo.
Sekaten merupakan sebuah acara tahunan yang rutin digelar di Solo dan Yogyakarta sejak abad ke-15. Acara ini merupakan tradisi yang dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W
BACA JUGA: 4 Minuman untuk Kecerdasan Otak, Enak dan Praktis
Tradisi ini selalu terjaga dan penuh makna, bahkan ⁰⁰di setiap pelaksanaannya selalu banyak warga di Solo dan Yogyakarta yang antusias untuk turut meramaikan.
Pada penyelenggaraan sekaten, biasanya selalu diadakan pasar malam selama satu bulan penuh. Setelh itu, akan diadakan acara Grebeg Maulud Nabi berupa kirab gunungan yang berlangsung sebagai puncak acara.
Tradisi ini digunakan oleh Wali Songo yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat terhadap agama Islam. Sekaten dipercaya sebagai perpaduan antara kesenian dan dakwah karena melalui acara inilah masyarakat diperkenalkan agama Islam.
BACA JUGA: Tips Menjadi Orang yang Konsisten, Dijamin Masa Depan Makin Cerah!
Sekaten Tradisi Peringatan Maulid Nabi
Saat itu banyak masyarakat yang menyukai alat musik gamelan, sehingga pentas kesenian ini selalu digelar pada hari penyelenggaraan sekaten.
Biasanya rangkaian pagelaran ini berlangsung pada tanggal 5 hingga 12 bulan Rabiulawal, dimana gamelan terus ditabuh nonstop secara bergantian. Setelah itu acara akan berlanjut pada prosesi Numpak Wajik dan Grebeg Muludan.
BACA JUGA: Info! Perbedaan Antara Ormas dan Organisasi Masyarakat Sipil
Dalam Grebeg Muludan di Keraton Yogyakarta terdapat 6 buah gunungan, yaitu 2 buah gunungan lanang/laki-laki, 1 gunungan wadon/perempuan, 1 gunungan dharat, 1 gunungan gepak, dan 1 gunungan pawuhan. (BIBIL/PENAMAS.ID)